Tembakau Deli, Primadona Yang Pernah Berjaya Pada Masanya

Tembakau Deli, Primadona Yang Pernah Berjaya Pada Masanya

5 Desember 2019
Ilustrasi pekerja di Tembakau Deli (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi pekerja di Tembakau Deli (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Tahukah bahwa Sumatera Utara memiliki pabrik tembakau yang aromanya pernah tersohor ke Bremen, Jerman, dan belahan benua Eropa Barat.

Puncak kejayaannya pada abad ke-19 yang mampu menguasai pasar dunia terutama di Eropa. Bahkan pengetahuan budidaya tembakau dan keahlian mengolah sebagai bahan cerutu saat itu hanya ada di Indonesia dan Kuba.

Semua berawal pada 1863 di Surabaya. Saat itu pedangan asal Deli Said Bilsagih menunjukkan tembakau Deli kepada kapitalis yang membawa modal dari Belanda Dan Nienhuys. Harapannya agar mau menanam tembakau di daerahnya.

Singkat cerita Ia pun tergoda, lalu ke Deli Serdang, Sumatera Utara dan dimulailah revolusi agroindustri yang mengguncang sejarah tembakau dunia.

Setelah berdiri, awalnya bangunan berdiri sebagai gudang tembakau lalu menjadi tempat pengolahan. Gedungnya memiliki luasan 9.300 meter dan berdiri di atas tanah seluas 1,7 hektar sejak 1920 dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Kamis, 5 Desember 2019.

Aroma khas tembakau tercium harum saat berada dalam bangunan. Ribuan tenaga kerja wanita dilibatkan. Saat itu mereka sibuk menata tumpukan daun tembakau, menyortir daun sesuai dengan jenisnya, menimbang, membongkar tumpukan, lalu disatukan kembali sesuai dengan klasifikasinya.

Ada 25 jenis daun tembakau harus di pisahkan sesuai morfologi dengan morfologinya. Seperti kemiripan warna, tekstur, ukuran lebar/panjang, dan besar/kecil kerusakan daun dengan bantuan alat-alat dari kayu.

Untuk targetnya mereka harus menyiapkan 1000 kilogram untuk satu kali produksi ditopang oleh 304 hektare ladang dengan penjualan sebanyak 1.650 bal untuk tembakau kualitas wahid.