Sejarah 9 September: Bom Bunuh Diri Mengguncang Kedutaan Besar Australia

9 September 2020
Ilustrasi (foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Dalam hitungan detik, kaca-kaca jendela berhamburan. Tepat hari ini tahun 2004 bom berkekuatan besar mengguncang pintu masuk Gedung Kedutaan Besar Australia di Jakarta Selatan.

Akibat peristiwa itu 12 orang tewas dan 214 orang lainnya luka-luka. Polisi menetapkan pelakunya bernama Heri Golun atau Heri Kurniawan dinukil dari liputan6.com, Rabu, 9 September 2020.

Dia ditemukan polisi sudah tidak bernyawa karena menjadi 117 potongan tubuh berserakan di depan kedubes.

Polisi juga mengaitkan peristiwa ini dengan sosok Doktor Azhari dan Noordin M. Top, warga Malaysia yang menjadi otak dalam sejumlah pengeboman di Indonesia.

Dibuktikan dengan ditangkapnya Iwan Darmawan, Heri Sigu, Hasan dan Apui.

Heri divonis tujuh tahun penjara dengan tuduhan menyembunyikan Doktor Azahari dan menyiapkan mobil boks yang digunakan untuk membawa bom bunuh diri dari rumah kontrakan mereka ke kawasan depan Kedubes Australia.

Sementara Hasan, Apul dan Rois dihukum karena menjadi dalang pengeboman di Kuningan dijatuhi hukuman mati.

Akhir sepak terjang Doktor Azahari usai dalam baku tembak dengan polisi di vila kawasan Jalan Flamboyan Raya, Malang, Jawa Timur pada November 2005.

Sedangkan Noordin M Top tewas dalam dalam penggerebekan selama tujuh jam di sebuah rumah di Jebres, Solo, Jawa Tengah pada 17 September 2009 silam.