Sejarah 12 Oktober: Rentetan Tragedi Bom Bali 1, Tewaskan 202 Orang

Sejarah 12 Oktober: Rentetan Tragedi Bom Bali 1, Tewaskan 202 Orang

12 Oktober 2020
Ilustrasi bom Bali 1 (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi bom Bali 1 (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Tepat hari ini pukul 23.15 rentetan bom mengguncang pulau Dewata, Bali. Ledakan pertama dan kedua terjadi lima meter di depan Diskotek Sari Club, di Jalan Legian, Kuta.

Sesaat setelah ledakan pertama, sebuah bom kembali meledak di Diskotek Paddy's yang terletai di seberang Sari Club dikutip dari kompas.com, Senin, 12 Oktober 2020.

Ledakan itu membuat Sari Club, Diskotek Paddy's dan bangunan Panin Bank yang terletak persis di depan Sari Club terbakar.

Tak hanya itu, puluhan bangunan yang berada di radius 10 hingga 20 meter dari lokasi rusat berat, kaca-kaca hotel, toko maupun tempat hiburan lainnya.

Tak cukup itu saja, ledakan ketiga kembali terjadi sekitar 100 meter dari Kantor Konsulat Amerika Serikat di daerah Renon, Denpasar, Bali.

Kuatnya ledakan di ketiga tempat tersebut menyisakan lubang selebar 4-4,5 meter dengan kedalaman 80 sentimeter.

Kejadian ini merenggut nyawa 202 orang yang saat itu berada di lokasi kejadian mayoritas warga negara Australia.

Polisi berhasil menangkap pelakunya, Amrozi bin H Nurhasyim dan Imam Samudra alias Abdul Aziz yang sama-sama didakwa hukuman mati. Fakta di persidangan menyatakan bahwa para pelaku diyakini merupakan anggota Jamaah Islamiyah (JI).

Selain itu, pelaku lain yang terlibat dalam tragedi ini adalah Ali Ghufron bin H Nurhasyim alias Muklas, Ali Imron bin H Nurhasyim alias Alik divonis yang di penjara seumur hidup.

Vonis serupa juga diterima oleh Mubarok alias Utomo Pamungkas dan Suranto Abdul Goni alias Umar alias Wayan. Sementara tersangka lain, Dulmatin tewas dalam pengepungan di Pamulang, Tangerang Selatan.

Untuk teroris yang paling dicari yakni Dr Azahari bin Husin atau The Demolition Man tewas pada 2005.