
Abuzar, 10 Syawal 1446 H Koordinator Hukum dan Advokasi Dewan Pimpinan Pusat Laskar Hulubalang Melayu Bersatu (DPP- LHMB)
RIAU1.COM - Melayu tidak melakukan invasi. Melayu membangun per-Adab-an dan mempertahankannya. Nilai-nilainya adalah kebaikan bagi semua, bersumber dari kebenaran yang datang dari hati nurani kita.
Dengan kebenaran itulah orang saling percaya, dengan itu pula pesan kesan disampaikan, serta pula penuh arif bijaksana. Maka itulah mata uang yang berlaku di semua bangsa. Kebenaran, kejujuran, kasih sayang dan ketulusan merupakan nilai murni orang- orang Melayu.
Melayu juga menghormati setiap karya dan rekayasa, menggalakannya untuk kemajuan dan kebaikan hidup bersama. Karya dan rekayasa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi hendaklah didasari niat yang baik dan berguna bagi semua. Itulah prinsip dan nilai Melayu.
Pendirian dan hakikat Melayu bukan untuk alat perlawanan atau permusuhan kepada sesiapa jua, bukanlah pula pemaksaan kepada mana jua bangsa.
Kenyataan dan pernyataan ini hanya menegaskan kembali nilai nilai Melayu yang telah mulai dilupa, diabaikan bahkan sengaja diketepikan. Karena banyak sekalian corak ragam percampuran kita. Tentu itu semua tetap harus kembali kepada asalnya jua.
Jika kita biarkan kejahatan merajalela, seterusnya akan terjadi keingiannya pula menguasai bangsa dan alam kita. Hal ini sangat mencemar muka bangsa.
Menantang kesabaran dan kedudukan maruah kita.
Maka kejadian itu cukup menjadi tanda, bahwa orang luar selalu mengintai kita. Jika kita lengah dan lupa maka bertubi bencana dan kejahatan akan menimpa.
Kita tidak boleh lalai dan lupa. Kita selalu harus waspada, sembari terus membangun dan mengokohkan kedudukan dan maruah bangsa kita.
Maka silaturahim tetap harus dijaga dan diperkokoh antar sesama.
Hidup bermufakat bermusyawarah harus digalakkan senantiasa. Tolong menolong dan bekerjasama turut pula menjadi kebiasaan dan cara kita menjaga bangsa.
Maka dari itulah, terus maju dan berkembang bangsa Melayu kita, tiada kira tua dan muda, orang pandai dan rakyat berbudaya, semua sama dihadapan Tuhan Yang Esa.
Amal perbuatan kitalah yang berbeda kadarnya
Sesuai kemampuan dan upaya kita pula. Karena seperti ayat dalam Firman Nya: Inna Akramakum Indallahi At Qakum. Sesungguhnya yang Paling Mulia disisi Allah itu ialah orang Taqwa. Maka gapai dan capailah derajat taqwa pada masing-masing kita.
Senantiasalah menghisab (menghitung amal diri kita), atas setiap perbuatan dan segala kerja kita, pagi siang, hingga malam jua.
Jika sudah sering kita melakukannya, maka sedikit lagi waktu kita untuk menilai orang lain pula.
Baik kiranya bagi kita jika pada kehidupan bersama, satu sama lain saling menjaga.
Kiranya itulah sebagian cara untuk mendekatkan dan menjaga hubungan hidup kita antar sesama, terlebih pula dengan Sang Pemberi Hidup yakni Allah Azza Wa Jalla.
Abuzar, 10 Syawal 1446 H
Koordinator Hukum dan Advokasi
Dewan Pimpinan Pusat Laskar Hulubalang Melayu Bersatu (DPP- LHMB)