Setahun Pemerintahan, KADAR : Jangan Lecehkan Gibran, Prabowo Efektif Majukan Negara

14 Oktober 2025
Ketua KADAR, Abuzar

Ketua KADAR, Abuzar

RIAU1.COM - Setelah bekerja setahun dalam amanah jabatan selaku Kepala Negara, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menunjukkan Marwah selaku Pemimpin Bangsa Besar Dunia yakni  Indonesia, yang wilayahnya kaya terdiri ribuan pulau dan disatukan dari berbagai suku yang menyatu dalam Bhinneka Tunggal Ika.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Kajian Aksi Demokrasi Rakyat (KADAR), Abuzar dari tanah Melayu Riau, Selasa, 14 Oktober 2025. Menurutnya keberhasilan pemerintahan Prabowo dalam setahun ini cukup menggembirakan, meski ada sedikit ujian getir dalam fase awal pemerintahan nya dengan adanya kerusuhan dalam puncak aksi unjuk rasa masyarakat di seluruh Indonesia Jum'at malam 29 Agustus 2025, meski akhirnya dapat diredam tidak meluas menjadi huru-hara yang berkepanjangan.

Meski sempat timbul korban jiwa dalam aksi demokrasi rakyat yang menuntut dewan perwakilan rakyat agar dibubarkan dan pemerintahan membenahi kinerjanya, namun koordinasi dan komunikasi  Presiden Prabowo dalam penanganan masalah yang efektif, dapat menyelesaikan persoalan kemarahan rakyat. Kadar juga mengapresiasi langkah-langkah efektif memulihkan perekonomian rakyat dan negara serta ketegasan penegakan hukum yang berjalan baik.

Untuk itu Ketua KADAR mengingatkan setiap anak bangsa menyadari betul bahwa kita hidup dalam Negara Pancasila, yang menjunjung tinggi asas-asas musyawarah mufakat yang didasari Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan prinsip hidup berketuhanan maka setiap anak bangsa, segenap warganegara bersamaan kedudukannya dimata Tuhan dan hukum. 

Lain tidak yang berbeda adalah tugas dan fungsi kita dalam kehidupan bermasyarakat bernegara. Setiap tugas dan kewajiban hendaknya dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab serta tulus ikhlas demi kebaikan bersama dan kemakmuran bangsa. 

Dalam prakteknya jika nilai-nilai Pancasila di hayati dan dilaksanakan, maka untuk mencapai Keadilan Sosial maka setelah kita meyakini atau mempercayai bahwa setiap gerak langkah kita diawasi oleh Tuhan Yang Maha Esa, maka sebagai manusia hendaknya kita berlaku adil dan mengedepankan adab atau etika dalam kehidupan kita.

Jika nilai-nilai nilai etika atau adab ketimuran kita yang diutamakan, maka akan muncullah sikap saling toleransi dan berkasih sayang, serta pula saling percaya untuk tolong menolong antar sesama.

Jika sikap saling percaya, tolong menolong dan peduli dapat diwujudkan, tentu Persatuan akan mudah diwujudkan.. Selanjutnya jika segala persoalan dapat dilakukan dengan kerjasama dalam persatuan, dalam bingkai musyawarah mufakat, dapat pula diwujudkan Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Dalam praktek pemerintahan jika hal ini benar-benar disadari dan dilaksanakan, maka pekerjaan yang berat akan menjadi ringan, pekerjaan yang besar dapat diselesaikan secara bersama-sama. Untuk itu Abuzar menghimbau agar setiap aktor politik lebih mengedepankan sikap bijaksana dan landasan kebenaran dalam gerakan politik kebangsaan yang diusungnya.

Dalam situasi terkini, KADAR menyampaikan hendaknya aktor politik dan para penggiat media sosial jangan melecehkan Gibran Rakabuming selaku Wakil Presiden RI notabene anak Joko Widodo. Jangan membentur-benturkan antara Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming secara membabi buta. Jika ingin mengkritik lakukan lah secara ksatria dengan data dan fakta yang sebenarnya. Namun dalam negara demokrasi Terima lah ini sebagai kenyataan hasil pemilihan sistem demokrasi yang telah sah. Kedepannya kita senantiasa berikhtiar agar pemimpin dan bangsa ini lebih baik.

KADAR juga menghimbau agar penyebutan kata-kata daerah seperti Geng Solo juga dihentikan. Karena ini potensi memantik perpecahan dan rasa permusuhan. Jika aktor politik dalam dalil dalil politik ingin menyebut kesalahan atau mengoreksi kebijakan Joko Widodo Presiden sebelumnya, sebut saja nama Joko Widodo atau kelompok rezim Joko Widodo. Jangan lagi menyebut asal daerahnya. 

Karena pada kenyataannya tidak setiap orang Solo itu Pendukung Jokowi.
Dan tentu saja kita ingin tetap merawat NKRi dalam Bhinneka Tunggal Ika. Hukum dapat ditegakkan dan Demokrasi hidup dalam ruang yang bertanggung jawab.

Demikian pernyataan sikap KADAR disampaikan, sebagai bahan pertimbangan dalam mengarungi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.**

Wassalam
Abuzar