Pindah ke STC Pekanbaru, Pemilik Toko Emas Khawatir Omzet Menurun

Pindah ke STC Pekanbaru, Pemilik Toko Emas Khawatir Omzet Menurun

28 Februari 2020
Petugas Satpol PP Pekanbaru saat mencopot papan nama toko emas sebelum terjadi bentrokan dengan pedagang pada 25 Februari lalu. Foto: Surya/Riau1.

Petugas Satpol PP Pekanbaru saat mencopot papan nama toko emas sebelum terjadi bentrokan dengan pedagang pada 25 Februari lalu. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Pedagang emas yang tokonya terletak di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di sebelah pintu masuk Sukaramai Trade Center (STC), takut merugi jika dipindahkan. Karena, keuntungan berjualan di tempat penampungan sementara (TPS) cukup besar.

Thamrin, salah seorang pemilik toko emas, Jumat (28/2/2020), mengungkapkan, transaksi jual beli tidak ada sejak sepekan lalu. Pasalnya, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setiap hari berpatroli di kawasan STC.

"Para pedagang khawatir TPS akan dibongkar paksa. Makanya, banyak pedagang yang memilih tidak berjualan," ujarnya.

Dampaknya, pemasukan pedagang emas tidak ada selama sepekan terakhir sebelum penggusuran.

"Biasanya ada transaksi antar Rp3 juta hingga Rp4 juta sehari," ungkap Thamrin.

Meski lebih memilih berjualan di TPS, ternyata Thamrin sudah membeli toko di STC. Tapi, ia pesimistis bila omzetnya akan sebesar di TPS.

"Pedagang emas dengan jumlah yang kecil lebih menguntungkan berjualan di dalam TPS. Namun bagi pedagang emas yang berjualan emas dalam jumlah banyak lebih untung di dalam gedung STC," kata Thamrin.

Dalam masa transisi ini, Thamrin sangat yakin jika transaksi tak akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, ia harus membenahi toko di dalam STC.

"Saya kira transaksi akan terjadi sekitar bulan April," ujar Thamrin.