Satpol PP Pekanbaru Segera Bangun 3 Pos Pemantau Lahan Kawasan Industri Tenayan, Ditempati 400 Personel

Satpol PP Pekanbaru Segera Bangun 3 Pos Pemantau Lahan Kawasan Industri Tenayan, Ditempati 400 Personel

2 Agustus 2020
Jalan Gajah Mada atau warga setempat menamakannya Jalan Panglima Jimbam, akses utama di Kawasan Industri Tenayan. Foto: Surya/Riau1.

Jalan Gajah Mada atau warga setempat menamakannya Jalan Panglima Jimbam, akses utama di Kawasan Industri Tenayan. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tengah membangun tiga pos pemantauan di Kawasan Industri Tenayan (KIT). Tiga pos pemantau ini akan ditempati 400 orang personel gabungan dari Pemko Pekanbaru, TNI, dan Polri.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Burhan Gurning, Minggu (2/8/2020), mengatakan, pos pengamanan di Kawasan Industri Tenayan sedang dipersiapkan. Pendirian pos itu mendapat protes dari kelompok tani setempat.

"Adanya protes dengan kelompok tani setempat itu dinamika. Kami sebagai organisasi perangkat daerah ditugaskan untuk pengawasan lahan KIT," ujarnya.

Satpol PP selalu melakukan pendekatan persuasif dan humanis. Jika memang ada lahan milik orang per orang atau kelompok, maka bukti kepemilikan dapat dilaporkan ke tim advokasi.

"Nanti, tim advokasi yang akan mengurus itu. Jadi, kami sudah berbagi tugas," ucap Burhan.

Ia mengakui sempat didatangi warga saat memantau lahan KIT. Ia meminta agar warga tersebut tidak mengganggu Satpol PP bekerja.

"Kalau ada keberatan, silakan melapor ke tim advokasi. Saya sampai seperti itu," ungkap Burhan.

Dalam rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pekanbaru di Hotel Pangeran pada 17 Juli, Burhan memaparkan rencana pengamanan lahan di KIT. Tiga pos pemantau lahan KIT akan dibangun di KIT yang terdiri dari satu pos utama dan dua pos pembantu.

"Kami akan membangun pos utama di pintu masuk Jalan Gajah Mada. Kemudian, kami membangun pos pembantu dua di persimpangan jalan di dalam kawasan KIT," jelas Burhan.

Awalnya, Jalan Gajah Mada di bagian tengah itu hanya satu jalur. Jalan ditambah warga menjadi dua jalur pada kiri dan kanan jalan. 

"Kawasan ini sudah dipatok dan ada pondok-pondok dari plastik di arah PLTU Tenayan Raya. Informasi dari Babinsa Tenayan Raya, ada pondok di dekat kebun sawit di sekitar sana," jelas Burhan.

Pondok itu akan dijadikan pos pembantu juga. Kebun sawit itu umurnya di bawah 10 tahun. Padahal, lahan ini dibeli pada 2002 atau 18 tahun lalu.

Pos ketiga dibangun di tulisan Tanah Ulayat di pinggiran Sungai Siak. Jadi, satu pos utama dan dua pos pembantu ini dibangun di sepanjang Jalan Gajah Mada hingga ke tepi Sungai Siak(akses utama di KIT).

Tiga pos ini akan ditempati tim dati Divisi Penguasaan Fisik Kahan KIT. Tim gabungan ini terdiri dari Satpol PP (150 orang atau 5 peleton), TNI 85 orang atau 1 SSK, Polri 85 orang, PUPR 15 orang, Dinas Pertanahan 15 orang, Dinas Perhubungan 30 orang, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan 12 orang, tim advokasi 4 orang, tenaga administrasi empat orang. Total 400 orang.