2 Pekan PPKM Level 4, Kasus Corona Masih Tinggi di Pekanbaru

2 Pekan PPKM Level 4, Kasus Corona Masih Tinggi di Pekanbaru

11 Agustus 2021
Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Kasus corona masih tinggi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 mulai 26 Juli hingga 9 Agustus. Diharapkan, kasus corona bisa ditekan hingga ke titik terendah dalam PPKM level 4 tahap ketiga mulai 10 hingga 23 Agustus. 

"Hasil evaluasi PPKM level 4 sejak dua pekan lalu masih fluktuatif hingga kini. Kasus corona tertinggi 900 pasien di masa PPKM level 4. Kemudian, kasus Covid-19 turun ke 700, 500, 400, 300, dan terakhir 9 Agustus sebanyak 227 kasus," papar Wali  Kota Pekanbaru Firdaus usai rapat evaluasi PPKM tahap 2 di ruang multimedia Mal Pelayanan Publik (MPP), Selasa (10/8/2021). 

Hubungan pandemi Covid-19 dan perekonomian itu sangat erat. Agar ekonomi bisa dipulihkan, maka penyebaran Covid-19 harus ditekan.

"Harapan saya, 227 kasus corona ini bisa turun ke angka nol dalam dua pekan ke depan. Minimal Pekanbaru kembali ke zona kuning seperti tahun lalu," harap Firdaus. 

Kalau sudah di zona kuning, percepatan ekonomi sudah bisa diizinkan. Tapi saat kondisi tingkat risiko penyebaran yang tinggi seperti sekarang ini, aktivitas perekonomian tak bisa diberikan.

"Saya telah menerima surat permintaan dari asosiasi ritel di mal. Mereka meminta agar mal dibuka. Jawaban saya, tak bisa," kata Firdaus.

Secara pribadi, keluhan pengusaha ritel bisa dipahami. Tetapi, PPKM ini kesepakatan dan kebijakan pemerintah pusat. 

Memang, mal beberapa kota di Jawa sudah dibuka. Karena, kasus corona sudah turun di beberapa kota di pulau Jawa. 

Vaksinasi sudah di atas 70 persen di Jakarta. Karena saat kasus tinggi bukan kemarin, seluruh vaksin dikerahkan ke Jakarta. 

Hal ini guna menekan Covid-19. Saat kondisi sudah terkendali, status Jakarta berubah menjadi zona kuning. 

"Makanya, mal-mal dan aktivitas perekonomian diberi relaksasi. Berbeda dengan Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau dimana kita sedang berada di puncak pandemi," ucap Firdaus.