Dinkes Pekanbaru Masih Lacak Sumber Penularan Virus Corona di SMP dan SMA Abdurrab

Dinkes Pekanbaru Masih Lacak Sumber Penularan Virus Corona di SMP dan SMA Abdurrab

1 Desember 2021
Sekretaris Dinkes Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy. Foto: Surya/Riau1.

Sekretaris Dinkes Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru masih melacak sumber penyebaran virus corona di SMP dan SMA Abdurrab Islamic School di Jalan Bakti, Kecamatan Marpoyan Damai. Dugaan sementara, virus corona ditularkan oleh guru yang tinggal di luar asrama sekolah tersebut. 

"Sampai kini, kami belum bisa menentukan sumber penyebaran virus corona di sekolah tersebut. Seluruh pelajar tinggal di asrama sekolah tersebut," kata Sekretaris Dinkes Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy di Gedung Daerah Riau, Rabu (1/12/2021). 

Berdasarkan analisa, ada beberapa guru sekolah itu yang tinggal di luar asrama. Namun, Dinkes harus melacak kembali sumber penyebaran virus corona di sekolah tersebut.

"Hingga saat ini, pelajar dan guru yang positif mencapai 137 orang. Hal itu terungkap saat kami melakukan swab test ulang," ungkap Dokter Bob, sapaan akrabnya. 

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Pekanbaru Dokter Arnaldo Eka Putra, Senin (29/11/2021) malam, mengatakan, ada 113 pelajar positif corona pada 26 November lalu. Setelah dilakukan pelacakan kontak, sebanyak 127 orang positif corona. 

"Mereka yang positif itu terdiri dari pelajar dan guru. Awalnya, seluruh yang positif corona menjalani isoter," jelas Dokter Naldo. 

Saat akan dipindahkan dari sekolah itu, terjadi penolakan dari orang tua murid. Perdebatan terjadi dengan tim RSD Madani. 

"Akhirnya, kami izinkan isoter di situ. Kami datangkan nakes ke sana. Ternyata tanpa sepengetahuan kami, ada 25 orang dipaksa wali murid untuk dibawa pulang," ucap Dokter Naldo. 

Saat ini, 25 pelajar yang menghilang itu sedang dicari datanya. Tim Dinkes dan Polresta Pekanbaru masih berada sekolah itu hingga malam ini. 

"Mereka (pihak yayasan) terkesan lambat seperti ada yang ditutupi. Kabid P2P Dinkes, kepala Puskesmas Garuda, dan tim Epidemiologi, dan Polsek Bukit Raya masih berada di sekolah itu," sebut Dokter Naldo.