
300 guru SMP negeri dan swasta mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas di Hotel Furaya Pekanbaru, Selasa (16/8/2025). Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pada aspek literasi dan numerasi. Sebanyak 300 guru SMP negeri dan swasta mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas di Hotel Furaya, pada 16–18 September 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Pekanbaru Masykur Tarmizi, Selasa (16/9/2025), dalam sambutannya menyampaikan, literasi dan numerasi menjadi kunci utama dalam peningkatan mutu pendidikan. Berdasarkan hasil Asesmen Nasional, kemampuan tersebut di tingkat nasional masih tergolong rendah. Namun, capaian Kota Pekanbaru menunjukkan tren positif.
“Pada 2024, nilai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan Pekanbaru mencapai 76,03 dengan predikat tuntas pratama. Tahun 2025, nilainya meningkat menjadi 80,51 dengan predikat tuntas madya,” jelasnya.
Dari data rapor pendidikan terbaru, sebanyak 80 persen indikator SPM berada pada kategori baik dan tinggi. Peningkatan signifikan terlihat pada indikator numerasi. Sedangkan capaian tinggi terdapat pada Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7–15 tahun.
“Ini juga berkat inovasi Wali Kota Agung Nugroho yang menargetkan tidak ada lagi anak putus sekolah. Dampaknya, angka partisipasi sekolah meningkat,” ujar Masykur.
Untuk jenjang SMP, capaian literasi tercatat sangat baik dengan nilai 91,21. Sedangkan numerasi berada pada angka 86,65. Disdik menargetkan Pekanbaru dapat meraih predikat tuntas utama dalam capaian SPM pada 2026
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini dibagi menjadi dua bidang, yakni literasi dan numerasi. Sebanyak 150 guru mengikuti pelatihan literasi. Sementara, 150 guru lainnya mengikuti pelatihan numerasi. Para narasumber berasal dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan Universitas Riau.
Adapun tujuan kegiatan ini antara lain, meningkatkan pemahaman guru mengenai konsep literasi dan urgensinya dalam pembelajaran. Kedua, mengembangkan kemampuan guru merancang pembelajaran berbasis literasi dan numerasi.
Ketiga, memberikan strategi praktis membangun budaya literasi di sekolah. Keempat, membekali guru dengan keterampilan asesmen formatif dan sumatif berbasis numerasi.
Kesempatan yang sama, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menegaskan pentingnya pelatihan tersebut dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Kegiatan ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan guru dalam mengajar anak-anaknya.
"Mulai tahun ini, pelatihan akan kami laksanakan secara rutin setiap tiga bulan sekali. Kami targetkan seluruh guru di Pekanbaru dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensinya,” ujarnya.