Disketapang Pekanbaru Gencarkan Strategi Kendalikan Harga dan Pasokan Pangan

2 November 2025
Gerakan Pangan Murah rutin digelar Disketapang Pekanbaru sebagai bentuk intervensi lonjakan harga di pasar tradisional. Foto: Istimewa.

Gerakan Pangan Murah rutin digelar Disketapang Pekanbaru sebagai bentuk intervensi lonjakan harga di pasar tradisional. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru terus memperkuat berbagai strategi untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Langkah ini menjadi penting mengingat tingginya ketergantungan Pekanbaru terhadap pasokan pangan dari luar daerah seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

"Selain itu, pertumbuhan penduduk sekitar tiga persen per tahun menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan. Sementara, fluktuasi harga kerap terjadi pada momen tertentu seperti Ramadan, Idulfitri, Natal, Tahun Baru, dan Iduladha," kata Kepala Disketapang Pekanbaru Muhammad Jamil, Minggu (2/11/2025).

Disketapang terus berupaya memastikan pasokan pangan tetap aman dan harga terkendali melalui berbagai program strategis yang bersifat antisipatif dan berkelanjutan. Disketapang menetapkan beberapa strategi dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan.

Strategi tersebut antara lain, menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan program bantuan pangan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Menjalin kerja sama antar daerah (KAD) guna menjamin pasokan bahan pokok seperti beras, cabai, bawang, telur, dan ikan.

Pembentukan Kios Pangan Pemasaran Usaha Pangan Bersama Secara Lestari (PUAN Berseri) bekerja sama dengan Bulog, kelompok tani, dan UMKM pangan. Pengoperasian Mobil PAK Aman, yakni unit distribusi pangan keliling yang menjangkau wilayah padat penduduk dan rentan rawan pangan.

"Hingga pertengahan Oktober, mobil pangan ini telah beroperasi di 32 titik di 83 kelurahan dengan total 64 ton komoditas pangan yang disalurkan," ungkap Jamil.

Pemantauan dilakukan setiap hari kalender untuk 26 komoditas utama. Komoditas utama itu antara lain beras, daging ayam, telur ayam, daging sapi, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng.

Selain pemantauan harga, Disketapang juga melakukan pendataan stok pangan setiap bulan melalui kerja sama dengan distributor dan gudang penyimpanan. Untuk menekan inflasi dan meningkatkan akses pangan murah, Disketapang rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai titik strategis. Hingga 15 Oktober, telah dilaksanakan 29 kegiatan GPM dengan total penyaluran mencapai 290 ton bahan pangan.

Sementara itu, program bantuan pangan menyasar masyarakat di wilayah rentan rawan pangan seperti Lembah Damai, Lembah Sari, Limbungan Baru, dan Kota Baru. Sebanyak 400 kepala keluarga telah menerima bantuan berupa beras, minyak goreng, dan gula pasir, serta program Pekanbaru Peduli yang menyalurkan beras kepada 1.546 tenaga harian lepas (THL) di beberapa dinas.

Disketapang juga aktif menggelar edukasi konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) melalui program B2SA Goes to School di 10 sekolah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK.
Selain itu, juga digelar Festival Pangan Lokal dan Lomba Cipta Menu B2SA sebagai upaya menumbuhkan kesadaran konsumsi pangan sehat berbasis bahan lokal.

“Melalui berbagai langkah tersebut, kami ingin memastikan Pekanbaru memiliki sistem ketahanan pangan yang kuat, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” pungkas Jamil.