Keberadaan Gepeng di Simpang Garuda Sakti Meresahkan, Dishub dan Dinsos Segera Bertindak

26 Juli 2025
Aktivitas gepeng di Simpang Jalan Garuda Sakti-Jalan Soebrantas pada malam hari. Foto: Surya/Riau1.

Aktivitas gepeng di Simpang Jalan Garuda Sakti-Jalan Soebrantas pada malam hari. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) di persimpangan Jalan Garuda Sakti–Jalan Soebrantas dinilai semakin meresahkan masyarakat. Salah satu modus yang dilakukan, yakni mematikan lampu lalu lintas untuk mengatur arus kendaraan yang macet, demi mendapatkan uang dari pengendara.

Aksi nekat tersebut dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan dan mengganggu ketertiban lalu lintas. Warga sekitar pun mulai angkat suara.

"Keberadaan mereka sudah sangat mengganggu. Lampu merah di sana sering dimatikan. Itu cara mereka agar bisa mengatur lalu lintas dan mendapatkan uang. Tapi, itu berbahaya bagi pengendara," kata Desi, seorang warga Jalan Garuda Sakti, Kamis (24/7/2025).

Menanggapi hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Sunarko, Sabtu (26/7/2025), menyatakan, pihaknya akan memfungsikan kembali pos pengawasan yang berada di persimpangan Jalan Garuda Sakti-Jalan Soebrantas. Posko ini untuk mengawasi lalu lintas sekaligus memantau keberadaan gelandangan dan pengemis.

"Saat ini, kami tengah melengkapi fasilitas pendukung posko tersebut," ucapnya.

Agar, posko tersebut dapat segera difungsikan. Posko itu nantinya dapat digunakan oleh instansi terkait seperti Satpol PP, Dinas Sosial, serta kepolisian untuk tempat pengawasan maupun beristirahat.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pekanbaru Idrus mengatakan, pihaknya telah rutin melakukan razia terhadap gepeng dan manusia silver di berbagai persimpangan lampu merah. Khusus untuk simpang Jalan Garuda Sakti, Dinsos sudah menindaklanjuti laporan masyarakat. Operasi dilakukan bersama Satpol PP dan Dishub.

"Ke depan, kami akan melibatkan DP3APM untuk menangani anak-anak yang ikut turun ke jalan," terangnya.

Razia terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dilakukan dalam beberapa sesi, dari pagi hingga tengah malam. Khusus manusia silver, Dinsoa akan tindak pada malam hingga dini hari

"Manusia silver ini kami anggap paling meresahkan," tutur Idrus.