Ratusan Gepeng Terjaring di Pekanbaru, Sejumlahnya Dipulangkan ke Daerah Asal

Seorang gepeng bersama anaknya terjaring razia di bawah Flyover Pasar Pagi Arengka. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru terus memperkuat upaya penertiban terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng) serta kelompok rentan sosial lainnya melalui Operasi Aman P2KS (Pemerlu dan Penyandang Kesejahteraan Sosial (P2KS). Dalam operasi yang berlangsung selama empat hari tersebut, sebanyak 149 orang berhasil dijangkau oleh petugas di berbagai ruas jalan
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pekanbaru Zulfahmi Adrian, Kamis (23/10/2025), menyampaikan, operasi ini melibatkan tim gabungan dari unsur pemerintah dan aparat keamanan. Selama empat hari operasi, tim gabungan menjangkau 149 orang.
"Sebagian besar yang terjaring adalah gepeng yang meminta-minta di jalan raya,” ungkapnya.
Petugas juga menemukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), pak ogah, serta pedagang asongan yang tidak memiliki izin berjualan di area publik. Bahkan, beberapa pengemis ditemukan membawa anak-anak kecil untuk ikut mengemis.
"Ini menjadi perhatian serius kami,” tegas Zulfahmi.
Operasi Aman P2KS dilakukan secara menyeluruh, mencakup jalan-jalan protokol hingga kawasan pinggiran kota. Lokasi operasi ditentukan berdasarkan laporan masyarakat yang banyak mengeluhkan aktivitas pengemis di lampu merah, pusat perbelanjaan, dan area publik lainnya.
“Kami menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat. Tim menyisir titik-titik yang kerap dijadikan tempat mengemis atau tidur para gelandangan,” ujar Zulfahmi.
Dari hasil pendataan, diketahui sebagian dari gepeng berasal dari luar Kota Pekanbaru. Pemko berencana memulangkan para gepeng ini ke daerah asal masing-masing.
“Ada yang sudah kita pulangkan ke Sumatera Barat. Pemulangan ini dilakukan agar mereka tidak kembali mengemis di jalanan kota,” ucap Zulfahmi.
Selain ke Sumatera Barat, Dinsos juga tengah memproses pemulangan beberapa orang ke Jawa dan Kalimantan. Proses tersebut dilakukan setelah pendataan dan asesmen untuk memastikan kelayakan serta kesiapan pemulangan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah asal mereka, terutama terkait pembiayaan pemulangan,” jelas Zulfahmi.