Sepuluh Inovasi Unggulan Warnai Lomba Inovasi Daerah Pekanbaru Tahun Ini

12 Juli 2025
Kepala BPP Pekanbaru M Jamil. Foto: Surya/Riau1.

Kepala BPP Pekanbaru M Jamil. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kota Pekanbaru resmi mengumumkan sepuluh peserta terbaik dalam Seleksi Substansi Lomba Inovasi Daerah Tahun 2025 untuk kategori Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pengumuman ini tertuang dalam Surat Nomor: B.000.9.1/BPP-Inotek/2/2025, tertanggal 11 Juli 2025.

Kepala BPP Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil, Sabtu (12/7/2025), menyampaikan, sepuluh inovasi terpilih tersebut telah melalui proses seleksi substansi yang ketat. Inovasi-inovasi ini dinilai berdasarkan orisinalitas, dampak, serta potensi implementasi dalam mendukung pembangunan dan pelayanan publik di Kota Pekanbaru.

Inovasi yang masuk dalam sepuluh besar ini merupakan hasil kerja keras dan kreativitas aparatur Pemko Pekanbaru dalam menghadirkan solusi nyata untuk masyarakat,” ujarnya.

Ada sepuluh inovasi terbaik kategori OPD-BUMD Lomba Inovasi Daerah Pekanbaru tahun ini. Pertama, Muhamad Algivari (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dengan inovasi SIAP MPP Pekanbaru, memperoleh nilai tertinggi yakni 518 poin.

Kedua, Nico Chandra (Kecamatan Marpoyan Damai) dengan inovasi Portal Iman (Portal Informasi Masyarakat Kecamatan), meraih 506 poin. Ketiga, Orititovya (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan) dengan inovasi ICi (Ilmuwan Cilik), juga memperoleh 506 poin.

Keempat, Nel Afni L (Dinas Kesehatan) dengan inovasi Dipikar Mas Tenar, mengumpulkan 503,5 poin. Kelima, Kecamatan Rumbai melalui inovasi Lomak Rumbai (Layanan Oke Masyarakat Keliling Rumbai), mencatat nilai 501,5 poin.

Keenam, Fauzan Effendi (Badan Pendapatan Daerah) dengan inovasi ASIAP, mendapatkan 496 poin. Ketujuh, Mayli Fadhilah (Dinas Pertanahan) dengan inovasi SIGESIT TEGAS (Sistem Informasi Geospasial Tanah Terintegrasi), memperoleh 478 poin.

Kedelapan, Dinal Husna (Dinas Ketahanan Pangan) dengan inovasi Mobil Pak AMAN (Mobil Pangan Keliling Andalan, Murah dan Amanah), meraih 457 poin. Kesembilan, Febriani Novita Dewi (BUMD Perumda Air Minum Tirta Siak) dengan inovasi Smart Water for Smart City, mencatat 448 poin. Terakhir, Tengku Ardi Dwisasti (Kecamatan Bukitraya) dengan inovasi Panic Button, juga meraih 448 poin.

“Kami berharap, inovasi-inovasi ini tidak berhenti di atas kertas. Mereka harus diimplementasikan demi mempercepat pelayanan publik yang efisien, inklusif, dan berdampak nyata,” pungkas Jamil.