Beruang Madu Mati Akibat Jeratan Manusia, Ini Penjelasan Balai Konservasi Riau

Beruang Madu Mati Akibat Jeratan Manusia, Ini Penjelasan Balai Konservasi Riau

15 Agustus 2019
Beruang madu yang tewas akibat jerat manusia (Foto: Istimewa/ RSF

Beruang madu yang tewas akibat jerat manusia (Foto: Istimewa/ RSF

RIAU1.COM - Tewasnya seekor beruang madu akibat ulah jerat manusia di kebun masyarakat bekas perambahan hutan Desa Batu Teritip, Senepis, Dumai rupanya turut dipantau oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.


Ucapan ini dibenarkan oleh Kepala Bidang KSDA Wilayah II Heru Sutmantoro, Kamis, 15 Agustus 2019.

Menurutnya, mereka tidak bisa berbuat banyak atas kematian hewan malang tersebut lantaran terkendala jarak tempuh jika harus menunggu petugas untuk sampai ke lokasi.

"Jadi saya minta kepada tim Rimba Satwa Fondation (RSF) di lokasi untuk segera melepaskan jerat. Karena kalau menunggu tim dari Pekanbaru membutuhkan waktu lebih lama lagi (8 jam perjalanan) untuk sampai," imbuhnya.

Setelah tim berhasil melepaskan jerat, naas nyawa beruang tidak dapat tertolong lagi. Selanjutnya, upaya tindak lanjut menurutnya akan dikoordinasikan dengan RSF menyikapi banyaknya jerat di perkebunan masyarakat tersebut.

Sebelumnya, Satu ekor beruang madu (helarctor malayanus) tewas akibat masuk jerat yang dipasang di kebun masyarakat bekas perambahan hutan di desa Batu Teritip, Senepis, Dumai.

Loading...

Kematian binatang yang dilindungi ini dipastikan oleh Ketua Rimba Satwa Foundation (RSF) Duri, Zulhusni Syukri, Kamis, 15 Agustus 2019.