BEM UIR Apresiasi Pemkab Kuansing Sukses Tingkatkan Harga Karet Melalui Apkarkusi

BEM UIR Apresiasi Pemkab Kuansing Sukses Tingkatkan Harga Karet Melalui Apkarkusi

22 November 2020
Novyanto

Novyanto

RIAU1.COM - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dinilai berhasil meningkatkan harga karet petani. Setelah sekian lama petani menjerit karena anjloknya harga getah karet. Bahkan sampai ketitik terendah sekitar antara Rp5.000 sampai Rp6.500 perkilogram.

Salahsatu upaya yang dilakukan oleh Pemkab Kuansing untuk menaikan harga jual karet petani, adalah dengan mendorong terbentuknya asosiasi petani karet. 

Melalui Dinas Pertanian Kuansing, telah diprakarsai terbentuknya Asosiasi Petani Karet Kuansing (Apkarkusi). 
Setelah Apkarkusi terbentuk, Dinas Pertanian mendorong masyarakat agar bergabung dalam Apkarkusi tersebut. 

Dan hebatnya lagi, Kuantan Singingi telah diizinkan oleh Kementerian Perdagangan untuk menjadi tempat pasar lelang karet satu satunya di Pulau Sumatera. Dimana pemasarannya dengan sistem lelang dilaksanakan secara 4 s yaitu satu waktu, satu tempat, satu harga dan satu mutu.

Semenjak terbentuknya Apkarkusi dan pasar lelang di Kabupaten Kuansing, harga karet petani telah mengalami kenaikan yang signifikan. 

Presiden Mahasiswa UIR, Novyanto mengakui keberhasilan Pemkab Kuansing selama ini untuk menggenjot harga karet petani. Dalam siaran persnya, Ahad 22 November 2020, dia menilai Pemkab Kuansing sukses meningkatkan harga karet petani melalui Apkarkusi dan ini merupakan sebuah terobosan program yang menguntungkan bagi masyarakat.

"Apalagi Kabupaten Kuansing sudah ditunjuk oleh kementerian perdagangan menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Riau yang diberikan izin untuk melelang sendiri bahan olahan karet," kata Presiden Mahasiswa UIR ini.

Menurut Novyanto, dengan adanya pasar lelang ini, masyarakat di Kuansing akan lebih mudah memasarkan dan harganya akan lebih mahal ketimbang dijual ke tengkulak.

Dia juga mengapresiasi upaya yang digagas oleh Bupati Mursini lalu itu, demi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani karet. Dan pantas, program-program yang menyentuh seperti ini untuk diteruskan pada masa masa yang akan datang. Karena ini sangat bermamfaat dan memiliki dampak positif bagi perekonomian rakyat. 

"Program ini sangat menyentuh bagi masyarakat kecil. Dan Pemkab Kuansing patut kita apresiasi," tutur Mahasiswa Fakultas Ekonomi ini. 

Melihat keberhasilan ini, kata Novyanto mestinya ditiru oleh seluruh kabupaten di Riau.  Karena asosiasi yang digagas oleh Pemkab Kuansing ini sangat berpihak kepada petani gurem”, tutupnya.

Sekedar diketahui, harga Bokar pada lelang Apkarkusi pekan lalu pertanggal 15 November 2020 berkisar Rp10.256 perkilogram. Sementara harga ditingkat tengkulak berkisar Rp6000-Rp8000 ribu perkilogram.