Usai Divaksin Jangan Lengah, Ini Kata Epidemiologi Riau

Usai Divaksin Jangan Lengah, Ini Kata Epidemiologi Riau

3 Maret 2021
Proses vaksinasi di Gelanggang Remaja kemarin (istimewa)

Proses vaksinasi di Gelanggang Remaja kemarin (istimewa)

riau1.com/">RIAU1.COM - Ketua Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan berharap dengan sudah mulainya dilaksanakan vaksinasi, angka positivity rate di Riau bisa terus turun, hingga menyentuh angka dibawah lima persen.

"Cuma saat ini kendalanya pasokan vaksin saja. Karena kedatangan vaksin ke daerah, termasuk di Riau ini kan terbatas. Semua negara berebut vaksin, jadi harus dilakukan bertahap," katanya, Rabu (3/3/2021).

Selain itu, yang harus ditekankan lagi adalah terkait 3M (Memakai Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak). 

"Jadi meskipun sudah divaksin 3 M tetap harus dijalankan," katanya.

Wildan mengungkapkan,  pemerintah juga harus tetap menjalankan 3T (Tracking, Tracing dan Treatment). Sebab, kata Wildan jika 3M dan 3T tidak dijalankan, maka penyebaran virus korona akan terus terjadi dan mata rantai penyebaran Covid-19 tidak akan bisa diputus meski sudah ada vaksin.

"Jadi kita harus bisa menuju ke level terkendali dulu lah, setelah baru masuk fase eliminasi dan eradikasi," katanya. 

Wildan menilai kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk di Riau belum terkendali. Sebab sebuah daerah bisa dikatakan terkendali jika Effective Reproduction Number atau Rt belum berada dibawah angka 1. Sedangkan secara nasional angka Rt masih diatas angka 1.

"Tapi untuk di Riau  Rtnya sudah dibawah angka 1. Minggu ini angka Rt di Riau sudah diangka 0,93," katanya. 

RT adalah angka penambahan kasus yang terjadi di lapangan setelah mendapatkan berbagai intervensi. 

Meski Riau Rt nya sudah berada dibawah angka 1, bukan berarti Pandemi Covid-19 sudah terkontrol. Sebab Rt bukan lah satu-satunya indokantor untuk mengukur sebuah wilayah sudah terkontrol atau belum Pandemi Covid-19 nya.

"Meskipun Rt di Riau sudah dibawah angka 1, tapi positivity rate kita masih tinggi. Kalau standar WHO kan harus dibawah angka lima persen, sedangkan Riau masih diangka 19,5 persen," katanya.

Karena angka positivity rate di Riau masih tinggi, maka Riau juga belum masuk dalam daerah yang kasus Covid-19 terkontrol. Sebab menurut standar WHO, sebuah wilayah dikatakan sudah terkontrol wabah Covid-19 nya jika Rt nya dibawah angka 1 dan positivity ratenya dibawah  5 persen.

"Kalau dua itu bisa dicapai, baru bisa dikatakan terkendali," ujarnya.