Tolak Perpanjang PPKM, BEM se Riau Minta Pemerintah Berlakukan New Normal

Tolak Perpanjang PPKM, BEM se Riau Minta Pemerintah Berlakukan New Normal

4 Agustus 2021
Jimmy Saputra Nasution

Jimmy Saputra Nasution

RIAU1.COM - Badan eksekutif mahasiswa (BEM) se Riau menolak keputusan pemerintah yang perpanjangan PPKM dari tanggal 3 - 9 Agustus 2021. Mahasiswa menilai pelaksanaan PPKM tersebut tidak efektif dalam menekan angka covid-19 yang sampai saat ini terus meningkat.

Demikian disampaikan oleh Jimmy Saputra Nasution selaku Koordinator Pusat BEM se-Riau yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning. Rabu 3 Agustus 2021.

"Kita menolak PPKM dan meminta pemerintah memberlakukan new normal karna PPKM yang sudah dilakukan tidak efektif karna sampai saat ini kasus Covid-19 terus bertambah,"kata Jimmy.

Selain menolak, Jimmy juga meminta pemerintah punya cara baru dalam mengatasi covid-19. Karna mahasiswa melihat pemerintah selama ini tidak serius dalam menanggani covid-19 yang berkepanjangan yang hampir dua tahun lamanya.

"Negara lain sudah clear dan konser kita belum juga lagi. Untuk itu kita minta pemerintah lebih serius lagi, kalau Vaksin ya harus lebih serius dalam arti kata lebih masif lagi,"pintanya.

"Tapi jika mereka tidak serius sama saja yaitu lagu lama judul baru,"timpalnya.

Jimmy mengaku tidak mempermasalahkan PPKM, karna ini cara pandang pemerintah dalam menekan jumlah kasus pasien Positif covid-19. Tapi sebagai mahasiswa tentu pihaknya mengkritik sudah sejauh mana efektifnya PPKM ini. 

"Apakah penyekatan jalan itu pemutus mata rantai atau meresahkan dan menyengsarakan masyarakat, saya rasa belum karna pemerintah belum menemukan solusi yang tepat untuk menyikapi kasus covid-19 ini,"jelasnya.

Kemudian Jimmy juga menyayangkan pemerintah Indonesia yang tidak melakukan lock down dari awal mulai covid-19 muncul. Dikatakannya jika diberlakukan tentu kondisi Indonesia tidak separah saat ini. 

"Tapi kita maklumi juga karna pemerintah kita mengukur bayang-bayang seperti anggaran untuk lock down tidak ada. Sehingga diganti dengan namanya PPKM,"terangnya.

Dalam dari itu Jimmy juga mengkritik  tidak adanya bantuan subsidi untuk masyarakat yang terdapat pemberlakuan PPKM yang menyebabkan masyarakat tetap melakukan aktivitas diluar rumah lantaran kebutuhan mereka tidak terpenuhi oleh pemerintah. 

"Untuk kita minta pemerintah lebih serius jangan hanya sekedar ganti baju saja seperti PSBB, PPKM dan lain sebagainya,"pungkasnya.

Lebih jauh Jimmy juga menjelaskan bahwa aksi menolak PPKM sampai saat ini terus digaungkan dan disuarakan seluruh mahasiswa di daerah. "Dan kita sendiri rencananya akan melakukan aksi sesudah tanggal terkahir PPKM yakni 2 Agustus tapi diperpanjang karna jumlah kasus Covid-19 meningkat sehingga tidak jadi,"tutupnya.