Kampar Tuan Rumah Gebyar Audit Kasus Stunting Tingkat Provinsi Riau

Kampar Tuan Rumah Gebyar Audit Kasus Stunting Tingkat Provinsi Riau

8 Februari 2024
Persiapan Gebyar AKS Tingkat Provinsi Riau

Persiapan Gebyar AKS Tingkat Provinsi Riau

RIAU1.COM - Dinas Kesehatan Provinsi Riau menggelar rapat persiapan Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) tingkat Provinsi Riau tahun 2024 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Kampar.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau drg. Sri Sardono Mulyanto, menjelaskan bahwa langkah pelaksanaan audit kasus stunting setelah mengidentifikasi risiko stunting adalah mengetahui penyebab sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tata laksana kasus serupa, analisis faktor risiko terjadinya stunting pada baduta/balita, kemudian akan diperoleh rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan, terakhir yaitu memberikan respon/ tindak lanjut rekomendasi.

"Ini masih rapat perdana dalam hal pelaksanaan kegiatan ini, dan masih menyangkut teknis pelaksanaan kegiatan serta pembagian tugas secara umum kepada stekholder terkait, dan akan dimatangkan kembali pada rapat berikutnya menjelang pelaksanaan,"kata dia.

Kemudian Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Ricana Djayanti Hambali  memaparkan bahwa Audit Kasus stunting merupakan upaya penguatan deteksi dini dan intervensi spesifik dan sensitive yang tepat bagi kelompok sasaran berisiko stunting.

“Audit stunting merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya, khususnya sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas dan baduta/balita,"ujarnya.

Pj Ketua TP-PKK Kampar ini memaparkan Kegiatan Gebyar AKS ini akan dilaksanakan di Kabupaten Kampar dengan terpusat di Kecamatan Tambang pada 27 Februari 2024 mendatang.

"Dasar dari kegiatan ini yaitu Perpres 72/2021 Pasal 8 Rencana aksi nasional Percepatan Penurunan Stunting terdiri atas kegiatan prioritas yang paling sedikit mencakup antara lain audit kasus stunting dengan melakukan sedikitnya 5 (lima) skema pendekatan berbasis keluarga risiko, termasuk didalamnya audit kasus stunting diyakini memiliki dampak yang besar dan signifikan dalam percepatan penurunan Stunting," papar dia.*