PKG di Sekolah Rakyat, Dinkes Riau: Ada yang Memerlukan Pendampingan Psikolog

17 Juli 2025
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau, drg Sri Sadono Mulyanto

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau, drg Sri Sadono Mulyanto

RIAU1.COM - Dinas Kesehatan (Diskes) melakukan monitoring pelaksanaan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi siswa sekolah di Sekolah Rakyat Sentra Abiseka Pekanbaru.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau, drg Sri Sadono Mulyanto menyebutkan dari 100 siswa, hanya 95 siswa yang melakukan pemeriksaan. 5 diantaranya diketahui mengundurkan diri ataupun tidak hadir tanpa keterangan. Sementara, secara teknis pemeriksaan dilakukan tim medis dari Puskesmas Karya Wanita Rumbai.

"Sudah digelar selama dua hari. Mulai dari pengecekan fisik seperti mata, kulit, telinga, gigi hingga pemeriksaan kebugaran. Dan hasilnya menunjukkan dari keselurahan siswa yang diperiksa, 81 siswa diantaranya dengan keterangan kebugaran kurang," kata drg Sri Sadono, Rabu (16/7/2025).

Dikatakannya, dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan beberapa jenis kasus. Dengan kasus gizi lebih berada pada tingkat paling tinggi sebanyak 75 kasus.

"Kemudian juga ditemukan karies sebangak 63 kasus, anemia ringan 11 kasus, pre-hipertensi 10 kasus, obesitas 8 kasus. Serta gangguan mata, anemia sedang, pre-diabetes, dan hipertensi masing-masing 6 kasus," ungkapnya.

Sambung Sri Sadono, upaya Promosi Kesehatan (Promkes) Kerjasama lintas program akan memberikan penyuluhan cara merawat gigi dan cara melakukan sikat gigi yang benar.

"Ditemukan juga banyak anak gizi lebih dan obesitas akan dilakukan intervensi edukasi gizi seimbang dan peningkatan aktifitas fisik secara berkelompok," sebutnya.

Kemudian, ditemukan anak dengan hasil kebugaran kurang dan kurang sekali akan dilakukan peningkatan aktifitas fisik rutin setiap minggu. Dan ditemukan 2 kasus yang memerlukan pendampingan psikolog.

"Untuk gangguan refraksi, anjuran dirujuk untuk pemeriksaan mata lebih lanjut. Ada 1 kasus masih dalam terapi ortopedi karena gangguan kedua sendi lutut agar dilanjutkan terapinya," pungkas drg Sri Sadono.*