Polda Riau Gandeng Seluruh Pihak Cegah Karhutla Guna Ciptakan Kamtibmas Jelang Pemilu 2024

Polda Riau Gandeng Seluruh Pihak Cegah Karhutla Guna Ciptakan Kamtibmas Jelang Pemilu 2024

9 Maret 2023
Dit Intelkam Polda Riau Kombes Pol Sutrisno, Asisten I Setdaprov Riau, Kalaksa BPBD Riau M Edy Afrizal, Apkasindo Riau dalam dialog khusus tentang pencegahan dan penanggulangan karhutla di Pekanbaru, Kamis (9/3/2023). Foto: Istimewa.

Dit Intelkam Polda Riau Kombes Pol Sutrisno, Asisten I Setdaprov Riau, Kalaksa BPBD Riau M Edy Afrizal, Apkasindo Riau dalam dialog khusus tentang pencegahan dan penanggulangan karhutla di Pekanbaru, Kamis (9/3/2023). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Instansi pemerintah tidak dapat mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sendirian. Solusinya, penanganan karhutla butuh sinergi semua pihak. 

"Kami sangat mengapresiasi komunitas-komunitas seperti peduli api. Kami butuh lebih banyak komunitas-komunitas seperti ini," kata Direktur Intelkam Polda Riau Kombes Sutrisno dalam dialog terkait pencegahan dan penanggulangan Karhutl untuk menciptakan Kamtibmas kondusif menjelang Pemilu 2024 di Pekanbaru, Kamis (9/3/2023).

Upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla sudah semakin baik di Riau. Hal itu terbukti dengan penurunan kasus karhutla secara signifikan.

"Kemampuan penanggulangan sangat signifikan dalam dua tahun terakhir. Kasus karhutla jauh menurun," ujar Sutrisno. 

Sementara itu, Karo Ops Polda Riau Kombes K Kasero Manggolo menambahkan, pihaknya akan mengerahkan personel Bhabinkamtibmas seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sebagai upaya pencegahan karhutla. 

"Bhabinkamtibmas akan selalu berkoordinasi dengan Babinsa seluruh elemen desa. Bhabinkamtibmas bertugas untuk mengedukasi, melakukan sosialisasi di tengah masyarakat. Di samping itu kami juga melakukan pemantauan menggunakan aplikasi Dasbor Lancang Kuning," katanya. 

BPBD Riau Curi Start

Mengingat peringatan dari Badan Klimatologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa musim kemarau diprediksi akan lebih kering pada 2023, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau M Edy Afrizal mengungkapkan bahwa butuh upaya yang sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Adapun perbedaan itu yaitu penetapan status Siaga Karhutla di Riau dipercepat dari masa musim kemarau yang diprediksi BMKG.

Untuk diketahui, musim kemarau diprakirakan BMKG tiba pada bulan April. Sementara, Status Siaga Darurat Karhutla telah ditetapkan pada 13 Februari 2023. Status tersebut bakal berlangsung hingga 30 November 2023.

"Selain penetapan status siaga darurat dipercepat, kami juga melakukan kerja sama dengan provinsi tetangga," kata Edy Afrizal.

Saat ini, Provinsi Riau menjajaki kerja sama dengan Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jambi. Kerja sama itu diperlukan dalam rangka penanggulangan dan pencegahan karhutla di daerah perbatasan.

"Personel pemadam dari provinsi tetangga akan segera melakukan penanggulangan jika lokasi karhutla itu terletak di daerah yang lebih dekat dengan mereka. Begitu juga sebaliknya," ujar Edy Afrizal.

Selain itu, BPBD Provinsi Riau juga telah bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk mensosialisasikan bahaya karhutla ke masyarakat. Sosialisasi itu akan dilaksanakan oleh mahasiswa setiap melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di desa-desa hingga Karang Taruna.

"Kami juga mengajukan bantuan helikopter sebanyak 10 unit, terdiri dari 4 unit helikopter patroli, dan 6 unit helikopter water bombing dan modifikasi cuaca," jelas Edy Afrizal.

Petani Sawit Dikerahkan

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau mengerahkan ribuan petani sawit sebagai garda terdepan. Para petani sawit ini akan membantu penanggulangan karhutla di Riau. 

Sekretaris Apkasindo Provinsi Riau Djono Albar Burhan mengatakan, pihaknya telah menyurati jajarannya di sebelas kabupaten dan kota untuk Siaga Karhutla. Seluruh petani sawit yang tergabung dalam Apkasindo juga telah diminta untuk membuat embung atau kantung-kantung air. 

"Ukuran embung sesuai kesanggupan petani. Intinya, embung itu dapat difungsikan oleh tim pemadam karhutla," ujarnya.

Selain menyiapkan embung, seluruh petani sawit diminta sigap dalam melakukan pencegahan karhutla sejak dini. Para petani diminta memasang plang peringatan atau spanduk bahaya karhutla di setiap lahannya.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan BPBD, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan juga Manggala Agni jika menemukan karhutla di sekitar lahan petani," ucap Djono. 

Petani sawit yang tergabung dalam Apkasindo telah cerdas dalam membuka lahan. Petani Apkasindo lebih memilih membuka lahan dengan alat berat ketimbang membakar lahan.

"Karena membuka lahan dengan cara membakar lahan banyak ruginya. Unsur hara di tanah akan cepat rusak. Berbeda dengan membuka lahan dengan alat berat. Meski mahal, namun petani diuntungkan hingga 25 tahun ke depan," ungkap Djono.