Terpantau 21 Hotspot di Wilayah Riau Hari Ini

Terpantau 21 Hotspot di Wilayah Riau Hari Ini

27 Juli 2023
ilustrasi/net

ilustrasi/net

RIAU1.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru merilis informasi prakiraan cuaca dan jumlah hotspot di Provinsi Riau, Kamis (27/7)

Forecaster BMKG Pekanbaru, Mia, memberikan perkiraan cuaca yang akan berlaku sepanjang hari, serta situasi kebakaran hutan di wilayah tersebut.

"Di awal pagi hari, cuaca di wilayah Provinsi Riau diperkirakan cerah hingga cerah berawan, dengan sinar matahari yang cerah menyapa penduduk," kata Mia.

Ketika siang tiba, cuaca berubah menjadi cerah berawan hingga berawan, memberikan sedikit teduh dari sinar matahari.

Pada sore hingga malam hari, cuaca diharapkan tetap berawan, menciptakan suasana nyaman bagi warga. Begitu pula di dini hari, cuaca diperkirakan tetap cerah berawan hingga berawan, menawarkan kesejukan untuk beristirahat.

"Tidak ada peringatan dini yang dikeluarkan, yang berarti tidak ada ancaman cuaca ekstrem atau bencana alam pada saat ini, jelasnya.

Selain itu, data cuaca menunjukkan suhu udara berkisar antara 23.0 hingga 35.0 °C, dengan kelembapan udara mencapai 50 hingga 90%. Angin berhembus dari arah Selatan hingga Barat, dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 36 km/jam. Angin sepoi-sepoi ini akan memberikan suasana yang sejuk dan menyegarkan.

"Pelayaran di perairan Provinsi Riau diprediksi aman karena tinggi gelombang berada dalam kisaran 0.50 hingga 1.25 meter (Rendah)," jelasnya.

Selanjutnya, data terkini dari BMKG menunjukkan adanya 73 hotspot di seluruh wilayah Sumatera. Provinsi Riau menyumbang 21 dari total hotspot tersebut.

Rincian hotspot di Riau terdistribusi di beberapa daerah, yaitu 1 titik di Kabupaten Kepulauan Meranti, 1 titik di Kota Dumai, 6 titik di Kabupaten Pelalawan, 6 titik di Kabupaten Rokan Hilir, 2 titik di Kabupaten Rokan Hulu, 3 titik di Kabupaten Siak, dan 2 titik di Kabupaten Indragiri Hulu.

"Dengan adanya 21 hotspot di Provinsi Riau, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan yang bisa saja terjadi akibat cuaca kering," tukasnya.