Berikut Kronologis Bentrok Berdarah Kelompok Tani dan Masyarakat di Nagari Aie Gadang Pasaman

Berikut Kronologis Bentrok Berdarah Kelompok Tani dan Masyarakat di Nagari Aie Gadang Pasaman

20 Juni 2022
ilustrasi

ilustrasi

RIAU1.COM - Konflik lahan kembali terjadi di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Kali ini sengketa lahan terjadi antara Kelompok Tani Bali Group dengan masyarakat dari Suku Chaniago Kampung Garuntang, Nagari Aie Gadang, Kecamatan Pasaman.

Konflik lahan ini sempat berujung bentork fisik, Sabtu (18/6/2022). Sedkitnya, akibat bentrok fisik tersebut, sekitar 10 orang dilarikan ke rumah sakit.

Kapolres Pasbar AKBP M. Aries Purwanto seperti dimuat Padangkita menyebutkan, konflik bermula ketika masyarakat Suku Chaniago dari Kampung Garuntang pada bulan September 2021 lalu mengeklaim lahan di Jorong Batang Lingkin, Nagari Aie Gadang dengan luas 400 hektare sebagai tanah ulayat mereka.

“Sementara dari kelompok tani mengaku bahwa mereka telah mengelola lahan tersebut puluhan tahun lamanya dengan dasar sertifikat hak milik (SHM) atas nama mereka masing-masing,” kata M. Aries di Simpang Empat, Ahad (19/6/2022).

Konflik ini, kata dia, juga telah berujung adanya laporan polisi ke Polres Pasbar. Petani dari Kelompok Tani Bali Group melaporkan adanya dugaan tindak pidana pengancaman.

“Proses perkaranya saat ini masih tahap penyelidikan dan penyidikan yang mana masih ditangani oleh Satreskrim sembari menunggu dokumen atau bukti surat dari BPN Pasbar. Karena dari hasil pengecekan koordinat lokasi itu masuk dalam gambar situasi hak milik,” terangnya.

Ia menyampaikan, konflik lahan antara Kelompok Tani Bali Group dengan masyarakat Suku Chaniago Kampung Garuntang ini telah berujung bentrok fisik pada Sabtu (18/6/2022).

“Kemarin sempat terjadi keributan antara petani Bali group dengan masyarakat. Di mana petani Bali Group memasuki lahan yang telah diklaim masyarakat dengan maksud akan membersihkan, sementara di lokasi itu juga masih bertahan masyarakat Kampung Garuntang,” ujar Kapolres M. Aries.

Ia bersyukur, petugas kepolisian yang tengah berjaga di lapangan bisa segera melerai keributan tersebut sehingga kedua belah pihak disarankan untuk meninggalkan lokasi.

“Saat ini situasi sudah kondusif dan masing-masing pihak yang menjadi korban telah membuat laporan ke Polres Pasbar. Kita mengimbau masyarakat dan kelompok tani tidak terus-menerus berseteru. Kiranya dapat melakukan mediasi sehingga dapat menemui solusi terbaik,” tutur Kapolres M. Aries.*