Berikut Pandangan Islam Perihal Demam

Berikut Pandangan Islam Perihal Demam

25 Maret 2021
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

RIAU1.COM - Hampir semua orang pernah mengalami sakit demam. Ini adalah penyakit yang menjadi salah satu tanda tubuh terserang penyakit berbasis bakteri atau virus.

Jika suhu tubuh naik hingga 41 derajat celcius maka sesegera mungkin harus diturunkan, agar pusat panas di otak kembali teratur dan tubuh kembali normal. Peningkatan suhu tersebutlah yang disebut dengan demam.

Dilansir dari 'Buku Pintar Sains dalam Al-Qur'an' oleh Nadiah Thayyarah, dalam beberapa hadits, Nabi menjelaskan teknik pengobatan nabawi dalam menurunkan tingginya suhu tubuh. Beliau menyarankan untuk menggunakan air dingin dalam menurunkan panas demam.

Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi bersabda, "Demam adalah bagian dari keluasan Jahanam, karena itu dinginkan ia dengan air."

Saat Nabi mengalami demam yang mengakibatkan beliau wafat, beliau meminta agar tubuhnya disiram dengan air sebanyak tujuh kantong kulit.

Meskipun saat ini sarana pengobatan dan antibiotik telah mengalami kemajuan, tetapi pengobatan Nabawi masih tetap menjadi media penyembuhan yang paling efektif dan ideal saat demam.

Dalam buku berjudul 'Meraih Ampunan Ilahi' oleh Ahmad Izzudin Al-Bayanuni, seperti dimuat Detik.com, Rasulullah pernah mengunjungi Ummu As-Sa'ib, lalu bertanya kepadanya, "Mengapa engkau menggigil?" Ia menjawab, "Demam. Semoga Allah tidak memberikan keberkahan padanya." Nabi SAW kemudian bersabda:

"Janganlah Engkau mencela demam. Karena demam itu dapat menghilangkan kesalahan-kesalahan manusia. Sebagaimana kiir (alat pandai besi) dapat menghilangkan karat besi." (HR. Muslim).***