Dibanding Tahun Lalu, PMA Masuk Batam Naik 35,7 Persen

Dibanding Tahun Lalu, PMA Masuk Batam Naik 35,7 Persen

21 Juni 2022
Kawasan Industri di Batam

Kawasan Industri di Batam

RIAU1.COM - Penanaman modal asing PMA di Batam triwulan I tahun 2022 berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meningkat sebesar 35,7 persen, dibanding periode yang sama tahun 2021.

Realisasi investasi menunjukan hasil menggembirakan terhitung bulan Januari hingga Maret 2022 yang mencapai nilai US$ 232 juta. Angka ini berhasil melewati realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 171 juta.

Sektor industri kimia dan farmasi memberikan kontribusi terbesar pada periode ini, yang mencapai US$ 136,499 ribu atau 63 persen dari total nilai investasi berdasarkan sektor investasi.

Realisasi PMA terbesar disumbang oleh sektor industri kimia dan farmasi.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menuturkan, sumbangan nilai investasi dari sektor kimia dan farmasi ini, turut didukung dengan upaya BP Batam mempersiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Internasional Sehat (KIS) di wilayah Sekupang.

KEK Kesehatan ini nantinya berpusat di Rumah Sakit BP Batam – Sekupang dan area sekitarnya, yang diharapkan bisa menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia.
 
“Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kesehatan tidak perlu berobat ke luar negeri, di Batam sudah ada (Rumah Sakit BP Batam), dan terus kita lakukan improvement, inovasi dan perbaikan-perbaikan mutu SDM maupun peralatan kesehatan yang semakin modern.” ujarnya seperti dimuat Batamnews.

Sementara, disebutkan pertumbuhan investasi PMDN Triwulan I tahun 2022 dikabarkan mengalami penurunan.

Loading...

“Meskipun untuk PMDN kita turun, tapi kita optimis, PMA kita bergerak naik di angka cukup signifikan. Ini tentu menambah amunisi dan semangat kita, sinyal positif untuk kebangkitan ekonomi Batam.” Imbuhnya.

Lebih rinci Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait menjelaskan, PMA pada tahun 2022 didominasi oleh investasi di sektor industri kimia dan farmasi, yakni 12 proyek dengan nilai investasi senilai US$ 136,499 ribu.

Kemudian, di bidang industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam, sebanyak 62 proyek, dengan nilai investasi US$ 50,302 ribu.

Ada juga investasi di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, sebanyak 50 proyek, dengan nilai US$ 10,64 ribu.*