
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Pada Mei 2025, total nilai impor Batam tercatat mencapai US$ 1.756,77 juta, naik sebesar 17,25 persen atau setara dengan US$ 258,46 juta dibandingkan bulan April 2025.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Eko Aprianto, menjelaskan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya impor di sektor migas dan nonmigas. Impor sektor migas naik 10,57 persen menjadi US$ 8,47 juta, sedangkan impor nonmigas melonjak 17,28 persen menjadi US$ 1.748,31 juta.
“Impor nonmigas masih mendominasi, terutama dari golongan barang Mesin dan Peralatan Listrik (HS 85) dengan nilai mencapai US$ 844,62 juta, menyumbang hampir 48,31 persen dari total impor nonmigas,” ujar Eko, Ahad (14/7) yang dimuat Batampos.
Secara kumulatif, nilai impor Kota Batam sepanjang Januari–Mei 2025 tercatat mencapai US$ 7.257,44 juta, naik 29,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan impor hasil industri manufaktur yang meningkat sebesar US$ 1.494,82 juta atau sekitar 27,53 persen.
Adapun negara pemasok terbesar pada Mei 2025 adalah Tiongkok, dengan nilai impor mencapai US$ 694,89 juta atau sekitar 39,55 persen dari total impor bulan tersebut. Angka ini meningkat 28,67 persen dari April dan bahkan melonjak 76,83 persen dibandingkan Mei 2024. Tiongkok juga menjadi negara pemasok terbesar sepanjang Januari–Mei 2025 dengan total nilai US$ 2.804,74 juta.
Negara pemasok impor terbesar lainnya pada periode Januari–Mei 2025 antara lain adalah, Singapura US$ 744,89 juta, Taiwan US$ 587,44 juta, Jepang US$ 536,38 juta dan Amerika Serikat US$ 508,58 juta serta Malaysia US$ 339,09 juta.
Dari sisi pelabuhan, nilai impor terbesar tercatat melalui Pelabuhan Batu Ampar sebesar US$ 1.080,66 juta, naik 11,12 persen dibandingkan April. Disusul oleh Pelabuhan Sekupang dengan nilai US$ 534,15 juta. Kedua pelabuhan ini menyumbang 91,92 persen dari total impor Batam pada Mei 2025.
Selama Januari–Mei 2025, Pelabuhan Batu Ampar mencatat nilai impor kumulatif terbesar mencapai US$ 4.594,53 juta, disusul oleh Sekupang US$ 2.115,24 juta, Kabil/Panau US$ 271,58 juta, Pulau Sambu US$ 243,31 juta dan Bandara Hang Nadim: US$ 18,65 juta.
Secara volume, Pelabuhan Batu Ampar juga mencatat volume impor tertinggi dengan berat 309,22 ribu ton pada Mei, naik 10,18 persen dari bulan sebelumnya.
“Total kumulatif volume impor dari pelabuhan ini sepanjang 2025 mencapai 1.288,55 ribu ton, dengan kontribusi 61,70 persen terhadap total volume impor Kota Batam,”tukasnya.*