
Pulau Penyengat
RIAU1.COM - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memastikan pembangunan Tugu Bahasa di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, akan dimulai pada tahun 2026 mendatang. Proyek monumental ini diperkirakan menelan anggaran hingga Rp100 miliar.
Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura mengatakan, dana pembangunan tugu tersebut akan bersumber dari APBD Provinsi Kepri sebesar Rp90-Rp100 miliar, dengan kemungkinan tambahan dukungan dari pemerintah pusat.
Nyanyang menjelaskan, rencana pembangunan Tugu Bahasa saat ini telah dibahas bersama DPRD Kepri.
“Penganggarannya sudah dimasukkan, tinggal menunggu persetujuan DPRD. Mudah-mudahan secepatnya bisa dibahas bersama agar pelaksanaan proyek dapat dimulai,” ujar Nyanyang, Selasa (21/10) yang dimuat Batampos.
Ia menambahkan, Detail Engineering Design (DED) proyek tersebut telah rampung. Pemprov Kepri kini sedang mempersiapkan tahapan pelaksanaan fisik pembangunan.
“Sambil menunggu finalisasi anggaran dan koordinasi dengan Kementerian Kebudayaan terkait potensi dukungan dana pusat,” lanjutnya.
Tugu Bahasa direncanakan berdiri di Bukit Kursi, Pulau Penyengat, lokasi yang dinilai strategis karena memiliki pemandangan luas ke berbagai arah, mulai dari Dompak, Senggarang, hingga Batam.
“Lokasinya tetap di Bukit Kursi. Dari sana bisa melihat ke berbagai wilayah, bahkan Batam. Nantinya juga akan disediakan lift menuju bagian atas tugu,” ungkap Nyanyang.
Pembangunan Tugu Bahasa di Pulau Penyengat bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga simbol kebanggaan budaya Melayu yang menjadi akar perkembangan Bahasa Indonesia. Pulau ini dikenal sebagai pusat lahirnya bahasa Melayu klasik, yang kemudian menjadi cikal bakal bahasa nasional.*