PMA di Batam Masih Didominasi Hongkong dan Singapura

PMA di Batam Masih Didominasi Hongkong dan Singapura

18 Mei 2023
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi

RIAU1.COM - Negara yang masih mendominasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Batam yakni  Hongkong dan Singapura. Hal itu terlihat dari kuartal pertama 2023.

Dari data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, realisasi investasi Singapura itu mencapai 124 Juta Dollar Amerika dan Hongkong 18,2 juta Dollar Amerika.

Lalu, disusul oleh China dengan nilai investasi mencapai 12,1 Juta Dollar dan Malaysia sebesar 6,8 Juta Dollar Amerika.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi seperti dimuat Batampos mengatakan, capaian investasi ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian.”Melihat pertumbuhan investasi pada triwulan I yang angkanya mencapai 16,5 persen, saya optimis akan memberikan dampak positif pula untuk ekonomi. Khususnya di Kota Batam,” kata Rudi.

Melihat pergerakan ekonomi serta investasi di kuartal pertama 2023 ini, Rudi mengatakan, semakin melecut semangat jajarannya di BP Batam. Ia mengatakan, BP Batam berkomitmen mendorong percepatan realisasi investasi ke depannya.

Sampai saat ini, ada tiga sektor penting investasi asing di Kota Batam. Pertama adalah sektor industri mesin, elektronik dan listrik dengan menyumbangkan nilai sebesar USD 95,9 juta. Lalu, industri pangan sebesar USD 18,2 juta dan sektor industri perumahan dengan nilai USD 9,3 juta.

“Mari kita dukung kemudahan investasi dengan menjaga situasi kondusif Kota Batam,” ujar Rudi.

Peta investasi di Batam bisa dapat berubah. Sebab, negara-negara dari Eropa mulai melirik Batam sebagai tujuan investasi. Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ada 8 negara eropa berkontribusi dalam investasi di Batam yakni, Norwegia, Finlandia, Swiss, Inggris, Belanda, Jerman, Luxemburg dan Perancis.

Delapan negara Eropa, menyumbangkan investasi di kuartal pertama Batam sebesar 7,12 juta Dollar Amerika dengan 55 proyek. “Eropa menduduki peringkat kedua, dalam realisasi PMA setelah negara-negara Asia,” ujar Rudi.

Bahkan, dalam dua bulan belakangan ini, sejumlah investor dari Eropa berdatangan ke Batam. Mulai dari Turki, Denmark dan Belarusia, menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Batam.

“Sudah banyak yang dari mereka yang minat investasi di Batam. Ada yang datang langsung ke BP Batam, melalui kedutaan, asosiasi pelaku usaha hingga zoom meeting,” tutur Rudi.*