Suka Mi Instant? Yuk Intip Sejarah Pertamanya Di Indonesia

4 November 2019
Ilustrasi mi instan (foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi mi instan (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Sebelum beredar luas di pasaran Indonesia, mi instan lahir pertama kali di Jepang tahun 1958.

Bermula setelah Jepang kalah perang, mereka kekurangan pangan dan lahirlah mi instan untuk mendukung pendistribusian makanan yang dapat disimpan lama dikutip dari historia.id, Senin, 4 November 2019.

Seiring berjalannya waktu Jepang mengekspor mi instan termasuk ke Indonesia pada 1969. Mi instan pertama yang ada saat itu bernama super mie berdiri di Cijantung yang pendiriannya merupakan usaha joint venture dengan Jepang.

Perusahaan yang bernama PT Lima Satu Sankyo Industri Pangan itu merupakan kerja sama perusahaan Jepang, Sankyo Shokuhin Kabushiki Kaisha dengan PT Lima Satu milik Sjarif Adil Sagala dan Eka Widjaja Moeis.

Perusahaan Jepang tersebut mendapat izin dari pemerintahnya untuk menanamkan modal di Indonesia pada 28 Desember 1968. Join venture ini bagian dari proyek Penanaman Modal Asing setelah dibukanya keran investasi asing dengan UU No. 1 tahun 1967.

Pada 1970, Supermi mendapatkan pesaing bermerk dagang Indomie. Indomie diproduksi oleh PT Sanmaru Food Manufacturing dari Grup Jangkar Jati milik Djajadi Djaja dan kawan-kawannya. Indomie didistribusikan oleh PT Wicaksana Overseas Import, milik Djajadi Djaja.

Supermie dan Indomie bersaing di pasaran sampai datang merek baru yakni Sarimi. Salim Group mendirikan PT Sarimi Asli Jaya yang mulai memproduksi Sarimi pada awal 1980-an.

Pada 1986, Supermi diambil alih setelah perusahaannya kisruh dan produksinya menurun. Pabriknya di Cijantung dijadikan pabrik Sarimi. Sedangkan pabrik di Tangerang dijadikan tempat memproduksi Indomie.

Mantan pemilik Supermi, Sjarif Adil Sagala dan Eka Widjaja Moeis, kembali ke bisnis mi dengan mendirikan PT Asia Inti Selera. Mereknya Mikita, Hahamie, dan andalannya mi telor merek Ayam 2 Telor. Namun, perusahaan itu kemudian diakuisi oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Seiring berjalannya waktu, Salim Group mendominasi pasar mi instan dengan tiga merek sekaligus. terutama Indomie yang paling dikenal masyarakat.

Pada 1994 Indofood menjadi produsen mi instan terbesar di dunia, mengalahkan Nissin Food Products yang didirikan oleh Momofuku Ando yang menemukan mi instan pada 1958.