Sejarah Hari Ini: Mengenal 'Kenakalan' Pelopor Puisi Modern Indonesia, Chairil Anwar

Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Bagi pecinta dan pemerhati syair di Indonesia, tentu nama Chairil Anwar sudah tak asing lagi.
Namun tak banyak yang mengetahui bagaimana perjalanan kenakalan hidupnya sebelum namanya harum sampai saat ini dinukil dari liputan6.com, Selasa, 28 April 2020.
Tepat hari ini tahun 1949, pelopor pencipta puisi modern Tanah Air ini menghembuskan nafas terakhirnya di usia teramat muda. Dia wafat di usia 27 tahun akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.
Sebelum almarhum, masa remaja Chairil Anwar tak hanya berkutat dengan puisi dan slogan propagandanya. Gaya hidup penyair angkatan 45 ini penuh dengan kenakalan dan kelewat urakan.
Mulai dari menggadaikan barang teman sampai mengunjungi lokalisasi di kawasan Senen, Jakarta.
Bahkan dia pernah merayu gadis penjaga toko buku agar dapat membaca buku tiap hari, hingga merobek bagian buku di perpustakaan.
Perlahan beranjak dewasa, kenakalan masa remaja lantas tak memudar.
Dibuktikan dari slogan 'Bung Ayo Bung!' yang dilontarkan Chairil Anwar ternyata terinspirasi dari ucapan pelacur-pelacur Jakarta yang menawarkan dirinya di Pasar Senen.
Lokasi itu dahulu sempat menjadi 'sarang' bagi para seniman kota, termasuk Chairil Anwar untuk mengekspresikan diri.
Tak hanya itu, kritikus HB Jassin dalam tulisannya pernah menyerang karya puisi Chairil Anwar.
Judul tulisan itu Kerawang – Bekasi. Dia menyerang lantaran dibuat dengan cara mencontek. Dia menuduh Chairil Anwar melakukan plagiat dari sajak The Dead Young Soldiers tulisan Archibald MacLeash.
Meskipun seperti itu, Chairil Anwar dikenal sebagai sosok yang tegas dan cinta tanah air.