Cerita Ali Murtado, Diplomat Tangguh yang 'Tak Pernah Sempat' Bekerja Mengenakan Jas dan Parfum Mahal

RIAU1.COM - Sekretaris I Kedutaan Besar RI untuk Doha, Ali Murtado membeberkan fakta menarik seputar pekerjaannya sebagai diplomat untuk negara tetangga.

Kisah ini diungkapkannya melalui akun media sosial Twitter miliknya, @alimurtado_id, Sabtu, 22 Agustus 2020.

" Apa yang kalian bayangkan dari pekerjaan seorang diplomat? ," tanyanya.

Dalam pikiran setiap orang, bekerja sebagai diplomat adalah sebuah rutinitas yang amat menyenangkan. Seperti dapat mengelilingi dunia, mengenakan jas dan parfum mahal serta perlengkapan penunjang mewah lainnya.

" ga sepenuhnya benar. Ada memang beberapa teman yg memiliki kesempatan tsb. Tapi kebanyakan dari kita bertugas tidak dengan segala kemewahan tersebut," paparnya.

Alasannya karena diplomat Indonesia kebanyakan membawa pesan kepada negara tetangga pada pos rawan dan mengancam nyawa. Seperti di Damaskus dan Baghdad.

" Di tempat-tempat seperti itu ancamannya benar-benar nyawa. Desingan peluru atau ledakan mortir/bom bisa kapan saja terjadi. Begitupun dengan mereka yang ditugaskan di negara-negara yg blm memiliki fasilitas baik. Hidupnya benar2 tdk mudah," paparnya kembali.

Lain Baghdad lain pula Malaysia. Di negara tetangga Indonesia ini para diplomat akan berkutat di seputaran ladang kebun kelapa sawit untuk memastikan perlindungan terhadap para pekerja migran asal Indonesia.

Negara Saudi Arabia juga menurutnya lantas tak lebih baik. Disana, para diplomat menurutnya harus bertumpus lumus dengan urusan penjara dan narapidana.

" kawan2 diplomat yang ditugaskan di Saudi, harus rajin2 ke penjara utk memastikan keselamatan para TKI yg ditahan. Atau ada juga yang ditugaskan di bagian perlindungan warga. Pernah denger kan proses pemulangan WNI kita yang di Wuhan? Teman2 di bagian perlindungan WNI adalah salah satu yang pertama menginjakan kaki disana utk membantu proses pemulangan," tutupnya.