Basarnas Pekanbaru Ajarkan Puluhan Murid TK Cara Tanggap Bencana Sejak Dini

30 April 2019
Pelajaran tanggap bencana sejak dini yang diberikan Basarnas Pekanbaru kepada puluhan anak TK, Selasa pagi.

Pelajaran tanggap bencana sejak dini yang diberikan Basarnas Pekanbaru kepada puluhan anak TK, Selasa pagi.

RIAU1.COM -Sebanyak 73 murid dan 12 guru pembimbing dari TK Aisyiyah Bustanul Athfal V Pekanbaru - Riau, berkunjung ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru, Selasa 30 April 2019 pagi.

Kedatangan anak-anak dan pendidik tersebut untuk belajar dan mengenal Search and Rescue (SAR ) pada anak di usia dini. Ini juga sejalan dengan program belajar dibeberapa instansi, dan salah satunya tentang SAR.

Jika selama ini para murid hanya menyaksikan di layar televisi, maka dengan kunjungan itu mereka dapat melihat secara langsung sistem kerja tim rescuer Basarnas dalam mengatasi pasca bencana.

Murid TK dan pengajar ini dapat mengetahui secara langsung cara penanganan dan menghindari apabila ada suatu bencana atau musibah, termasuk alat apa saja yang digunakan oleh tim rescuer. Dengan wawasan sejak dini tersebut, tentunya dapat meminimalisir korban dengan optimal.

Kepala TK Siti Nurhasimah menuturkan, pihaknya berharap dengan adanya pengetahuan tentang SAR, maka anak didik juga akan mengetahui bagaimana cara menghindar dan apa yang harus dilakukan apabila ada musibah dan bencana, semisal gempa, banjir dan sebagainya.

"Kami juga diberi materi, baik secara visualisasi tentang musibah, bencana maupun prakteknya, sehingga menjadi bekal bagi anak didik kami untuk mempelajarinya. Kami sangat berterima kasih kepada Kakansar dan para pejabat serta pegawai Basarnas Pekanbaru," ungkapnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru Amiruddin A.S.,S.Sos melalui Kasubsi Sumber daya Ainun Najib S.Pd pun memberikan apresiasi kepada TK Aisyiyah Bustanul Athfah V Pekanbaru atas kunjungannya ini.

"Memang pengetahuan SAR sejak dini sangat diperlukan, apalagi wilayah kita ini (Indonesia) merupakan wilayah Ring of fire atau zona merah, dimana garis api melalui daerah sumatera dan lainnya, sehingga untuk musibah atau bencana seperti gempa dan lainnya bisa saja dan kapan saja terjadi," yakin dia.

Untuk itu, lanjut Ainun, setiap orang perlu tahu bagaimana cara menghindar dan apa yang harus diperbuat. "Hari ini kita memberikan gambarannya dalam bentuk visualisasi dan tentunya kami sebagai tim Rescuer akan memberi tahu apa-apa saja alat yang digunakan apabila ada terjadi musibah," terang Ainun.

Ainun menambahkan, untuk wilayah Pekanbaru dan Riau pada umumnya, kasus yang dominan adalah orang tenggelam di sungai dan banjir, serta kecelakaan pelayaran. Ini dominan terjadi di daerah Dumai dan Bengkalis serta Tembilahan. "Di sana kita mempunyai Pos SAR," paparnya.

Satu persatu para siswa TK diberitahu alat utama ( Alut ) yang di gunakan Tim rescuer disaat Adanya musibah, diantaranya Rescue D-Max, Truk Personil, ATV Amphibious, Commob, Rescue Carrir, perahu karet dan Mopel ( motor tempel ).

Selanjutnya para siswa menaiki ATV amphibious alat yang dapat di gunakan di rawa rawa maupun darat secara bergiliran. Mereka juga diberi makan darurat SAR oleh Kakak pembimbing dan diakhiri dengan foto bersama.