Pemko Pekanbaru Tutup Ponpes Dar El Hikmah Hingga 44 Santri Sembuh dari Virus Corona

Pemko Pekanbaru Tutup Ponpes Dar El Hikmah Hingga 44 Santri Sembuh dari Virus Corona

22 Februari 2021
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy. Foto: Surya/Riau1.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru menutup Pondok Pesantren (Ponpes) Dar El Hikmah di Jalan Manyar Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Bina Widya, saat ini. Pasalnya, 44 santri positif corona sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit dan isolasi mandiri. 

"Santri yang positif corona sebanyak 44 orang. Sebagian ada yang dirawat di rumah sakit dan sebagian lainnya menjalani isolasi mandiri di kawasan Kantor Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Riau," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy di kantornya, Senin (22/2/2021). 

Santri yang positif corona dirawat di Rumah Sakit Aulia dan rumah sakit lainnya. Santri pertama diketahui positif corona pada 11 Februari lalu 2021.

"Sebanyak 44 santri sudah sepekan dirawat. Sedangkan Ponpes itu kami tutup sementara hingga para santri itu sembuh semuanya," ucap Dokter Bob, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Sabtu (20/2/2021), mengatakan, masalah aktivitas belajar tatap muka di ponpes ini sudah dibahas pada 25 Januari lalu. Proses belajar mengajar dibolehkan bagi wilayahnya yang aman atau zona hijau. Paling tidak, wilayah itu dengan risiko rendah yaitu zona kuning corona.

"Kejadian di ponpes yang santrinya positif corona mesti diberlakukan isolasi. Artinya, pesantren itu mesti ditutup," ujarnya. 

Mestinya, anak-anak santri lebih aman karena berada di dalam ponpes. Sebab, para santri ini diawasi oleh guru pembina.

"Itu yang saya sampaikan saat rapat bersama Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pekanbaru Edward S Umar beberapa pekan lalu. Untuk sekolah di bawah pembinaan Kemenag," ungkap Firdaus. 

Izin belajar tatap muka di ponpes di kelurahan oleh Kemenag Kota Pekanbaru dan Kantor Wilayah Kemenag Riau. Namun, pihak Kemenag harus tetap berkoordinasi.

"Jadi tidak sepenuhnya ponpes di bawah komando wali kota, bupati dan gubernur. Makanya sebelum kami memutuskan sekolah tatap muka, kami sudah ingatkan Pak Edward supaya pengawasan dilakukan bersama-sama. Kalau tidak punya personel, Kanwil Kemenag Riau bisa bekerja sama dengan wali kota," ucap Firdaus. 

Kejadian 44 santri positif corona di Ponpes Dar El Hikmah merupakan pelajaran agar kewaspadaan ditingkatkan. Pelaksanaan belajar tatap muka baik di ponpes maupun sekolah harus tetap diawasi.