Penanganan Kecacingan dan Vaksinasi Polio Pekanbaru Terendah di Riau

Penanganan Kecacingan dan Vaksinasi Polio Pekanbaru Terendah di Riau

3 Agustus 2023
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Penanganan masalah kecacingan dan vaksinasi Polio bagi warga Pekanbaru masih rendah di Riau. Rendahnya penanganan dua penyakit ini karena kurangnya sosialisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru ke masyarakat.

"Penanganan kecacingan terendah di Riau. Obat cacing hanya dititip (petugas kesehatan) ke guru di sekolah," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Rabu (2/8/2023).

Obat cacing tidak didistribusikan guru ke anak didik. Jika pun diambil anak didik, obat cacing tak diminum di rumah.

"Polanya diubah, langsung dimasukkan ke mulut anak didik. Selain penanganan kecacingan, vaksinasi Polio juga terendah di Riau," ucap Indra Pomi.

Diberitakan sebelumnya, pencapaian vaksinasi Polio masih sangat rendah di Pekanbaru. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat membawa anak-anaknya untuk mengikuti vaksinasi Polio yang fasilitas kesehatan.

"Capaian vaksinasi Polio memang belum mencapai target. Dari 95.000 orang sasaran, vaksinasi Polio baru mencapai 18 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy, Selasa (18/4/2023).

Vaksinasi Polio ini digelar Dinkes secara massif karena ada Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Provinsi Aceh. Sehingga, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Riau diminta melakukan program Crash Polio.

"Saat ini, kami sudah memasuki tahap kedua vaksinasi Polio. Karena, tahap pertama vaksinasi Polio belum mencapai target," ujar Dokter Bob, sapaan akrabnya.

Pada tahap kedua ini, ternyata vaksinasi Polio baru mencapai 18 persen. Akhirnya, Dinkes melakukan evaluasi pencapaian vaksinasi Polio ini. Dinkes Pekanbaru juga berkoordinasi dengan Dinkes Riau, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan WHO (organisasi kesehatan dunia).

"Kami tidak mengetahui kenapa masyarakat kurang berminat mengantar anaknya untuk vaksinasi Polio. Hal ini terbukti di beberapa tempat yang kami siapkan seperti posyandu, puskesmas, dan rumah sakit," ucap Dokter Bob.

Ternyata, balita yang divaksin Polio sangat sedikit. Padahal, Dinkes juga sudah membuka vaksinasi Polio di mal dan tempat wisata.

"Namun, partisipasi masyarakat ini yang kurang," sebut Dokter Bob.