Capai 34 Derajat Celcius, Suhu di Riau Hampir Menembus Level Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG

Kota Pekanbaru (Foto: Dokumen Riau1.com)
Riau1.com -Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat, suhu di wilayah Riau pada Rabu (15/8/2018) mencapai angka 34.0 derajat Celcius. Angka itu sudah tergolong tinggi, bahkan hampir mendekati level ekstrem.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno menjelaskan, suhu dalam level ekstrem dihitung apabila lebih tiga derajat Celcius dari suhu rata-rata suatu wilayah. Jika Riau suhu rata-ratanya pada angka 33 derajat Celcius, maka dapat dikategorikan ekstrem bila menembus 36 derajat Celcius.
"Pantauan kita saat ini suhu Riau pada 34 derajat Celcius. Itu sudah termasuk tinggi namun belum kategori ekstrem. kriteria ekstrem adalah lebih tiga derajat dari suhu rata-rata, kalau Riau rata-ratanya 33 derajat, itu suhu ekstrem sekitar 36 derajat Celcius," urainya.
Ada beberapa faktor yang membuat suhu panas di Riau terasa begitu terik, diantaranya karena saat ini (Agustus 2018) sedang dalam puncak musim kemarau. Ditambah pula dalam beberapa hari ini curah hujan tidak ada, demikian dipaparkan Sukisno saat berbincang dengan Riau1.com.
"Pertama karena memang musim kemarau, beberapa hari ini juga tidak hujan, penyinaran (Matahari) maksimal ke permukaan tanah. Faktor mempengaruhi pembentukan awan juga tidak signifikan," lanjut Kepala BMKG Kota Pekanbaru.
Kata Sukisno, kondisi ini secara umum terjadi di wilayah Riau, karena faktorial. "Pergerakan matahari juga ke arah selatan, mendekati ekuator. Artinya hampir di atas kepala, itu tepatnya September," sambung dia.
Sesuai prakiraan, puncak musim kemarau sendiri berlangangsung pada Agustus hingga September nanti. Setelahnya, musim kemarau akan bertransisi ke penghujan. "Puncak kemarau Agustus dan terjadi sampai September itu masuk transisi ke musim hujan," jawabnya.
Dengan kondisi alam ini, Sukisno mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, karena tentu akan mempemudah menyebar dan meluasnya api. "Kondisi tersebut membuat Riau rawan terjadi Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla)," pungkas Sukisno.