Atasi Masalah Perikanan Tangkap, Pemprov Riau Kerja Sama dengan Unri

Atasi Masalah Perikanan Tangkap, Pemprov Riau Kerja Sama dengan Unri

26 Januari 2024
Penandatanganan nota kesepahaman Pemprov Riau dengan Universitas Riau

Penandatanganan nota kesepahaman Pemprov Riau dengan Universitas Riau

RIAU1.COM - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau (Unri). Kerja sama ini bertujuan untuk pengelolaan kelautan dan perikanan berkelanjutan. 

MoU diteken Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unri, Rifardi dan Kepala DKP Provinsi Riau, Yurnalis dan disaksikan Gubernur Riau (gubri) Edy Natar, Kamis (25/1). 

Gubri Edy berharap dengan adanya kerja sama tersebut bisa menjadi salah satu langkah yang diambil untuk membantu penyelesaian  permasalahan dan tantangan dalam pengelolaan perikanan budidaya dan juga untuk perikanan tangkap di Provinsi Riau. 

"Sehingga pengolahan perikanan serta pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan berkelanjutan bisa memberikan manfaat," harap Gubri. 

Untuk menunjang pengelolaan perikanan budidaya di Provinsi Riau (2019-2024), Gubri menyebut, bahwa Pemerintah Provinsi Riau telah memberikan bantuan penjaminan sarana dan prasarana. Bantuan yang diberikan di antaranya benih kakap putih, bantuan keramba jaring apung Hight Density Poly Ethilene (HDPE), dan bantuan benih ikan air tawar. 

"Selanjutnya ada bantuan spat kerang darah, bantuan eskavator, bantuan bioflok, sertifikasi SEHATKAN, bantuan coolbox, pemberian asuransi bagi pembudidaya ikan kecil, serta bantuan keranjang panen," jelasnya. 

Selain memberikan bantuan tersebut, Pemprov Riau juga melakukan pembinaan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan budidaya bagi pelaku perikanan budidaya di Provinsi Riau. 

"Di antaranya memberikan pembinaan cara budidaya ikan yang baik, serta memberikan peningkatan wawasan manajemen hama penyakit ikan dan lingkungan. Lalu, melakukan pengambilan uji sampel hama dan penyakit ikan, pembinaan dan pengawasan obat ikan, serta monitoring pengawasan hama penyakit ikan," pungkas Gubri.*