Pembukaan Pelatihan PKK Kampar
RIAU1.COM - Wakil Bupati (Wabup) Kampar Dr Misharti membuka kegiatan Peranan PKK dalam Pencegahan Stunting, Pelatihan Kerajinan Lidi Sawit, serta Pelatihan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN), Rabu (26/11).
Kegiatan ini merupakan upaya terpadu Pemerintah Kabupaten Kampar bersama TP-PKK dalam meningkatkan pemberdayaan keluarga, menekan angka stunting, serta memperkuat wawasan kebangsaan masyarakat.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Dr Misharti menegaskan bahwa PKK merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam pembangunan manusia, terutama dalam penanggulangan stunting yang menjadi fokus nasional.
“PKK memiliki peran besar dalam pembinaan keluarga dan edukasi kesehatan masyarakat. Pencegahan stunting bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi gerakan bersama yang membutuhkan kontribusi seluruh elemen, termasuk para kader PKK hingga tingkat desa,” kata Wabup.
Ia juga mengapresiasi pelaksanaan pelatihan kerajinan lidi sawit sebagai bentuk peningkatan ekonomi keluarga melalui pemberdayaan perempuan. Menurutnya, kegiatan ini dapat mendorong keterampilan produktif yang bernilai ekonomi.
Selain itu, Wabup Misharti menekankan pentingnya kegiatan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) dalam memperkuat karakter dan jiwa nasionalisme masyarakat di tengah perkembangan global yang semakin kompetitif.
“Bela negara bukan hanya tugas aparat pertahanan, tetapi menjadi kewajiban setiap warga negara. Melalui PKBN, kita ingin membentuk masyarakat yang tangguh, berdaya saing, berkarakter, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Wabup berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan menjadi penggerak di wilayah masing-masing, terutama dalam:
Memberikan edukasi pencegahan stunting kepada keluarga dan masyarakat, Mengembangkan potensi kerajinan lidi sawit sebagai usaha produktif, Menguatkan nilai-nilai kebangsaan melalui PKBN
Sementara itu, Ketua II TP-PKK Kampar, Ibu Zumrotun, menyebutkan bahwa TP-PKK Kampar akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan sesi materi dan praktik yang diberikan oleh narasumber dari RSUD Arifin Ahmad dan Poltekkes Kemenkes Riau, serta pengenalan praktik kerajinan lidi sawit dan materi bela negara tahap awal.*