Indonesia Akan Melakukan Uji Coba Terapi Plasma Darah Berskala Besar Untuk Pasien COVID-19

Indonesia Akan Melakukan Uji Coba Terapi Plasma Darah Berskala Besar Untuk Pasien COVID-19

12 Mei 2020
Indonesia Akan Melakukan Uji Coba Terapi Plasma Darah Berskala Besar Untuk Pasien COVID-19

Indonesia Akan Melakukan Uji Coba Terapi Plasma Darah Berskala Besar Untuk Pasien COVID-19

RIAU1.COM - Indonesia sedang bersiap-siap untuk uji coba berskala besar tentang pengobatan plasma konvalesen untuk pasien COVID-19 di tengah reli global untuk menemukan obat untuk virus corona novel yang menyebar cepat, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan.

Plasma darah, diekstraksi dari pasien yang pulih, akan disumbangkan untuk pasien COVID-19 yang sakit parah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka. Para peneliti telah mengklaim metode yang efektif dalam mengobati pasien COVID-19 sejak plasma yang sembuh dari penderita coronavirus yang baru menghasilkan antibodi yang dapat memerangi virus.

“Saya telah melihat kemajuan yang signifikan dalam uji coba pengobatan plasma darah. Perawatan akan diuji secara klinis dalam skala besar di beberapa rumah sakit, ”kata Presiden Jokowi dalam pertemuan terbatas virtual pada hari Senin.

Presiden juga menambahkan bahwa uji coba pada sel-sel induk untuk secara endogen mengobati COVID-19 pasien dengan pneumonia berat juga akan dilakukan bersamaan dengan uji plasma darah. Dia juga memuji kemajuan dalam sekuensing genom oleh laboratorium Eijkman Institute for Molecular Biology sebagai bagian dari tahap awal untuk pengembangan vaksin.

“Saya mendesak semua sektor untuk sepenuhnya mendukung program penelitian dan inovasi ini. Perizinan harus dilakukan lebih cepat dan terintegrasi, ”katanya.

Sebuah tim peneliti dari Eijkman Institute dan perusahaan induk Farmasi PT Bio Farma, bersama sejumlah mitra internasional, telah bekerja untuk mengembangkan plasma penyembuhan yang mengandung antibodi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Dokter telah menggunakan transfusi plasma konvalesen untuk membantu pasien melawan penyakit sejak Flu Spanyol 1918 dan baru-baru ini prosedurnya juga bekerja pada pasien dengan SARS, Ebola, dan H1N1.

Pemerintah Jakarta juga berencana untuk menyediakan rumah sakit dengan pasokan plasma di ibu kota, dengan Palang Merah Indonesia (PMI) yang bertanggung jawab atas distribusi.

Para peneliti telah mendesak pasien COVID-19 yang selamat yang bebas gejala selama 28 hari untuk menyumbangkan plasma darah mereka untuk membantu mereka yang sakit parah.

 

 

 

R1/DEVI