Biaya Pasien Covid-19 Meroket di Pekanbaru, Kesejahteraan Nakes Terpaksa Ditunda

Biaya Pasien Covid-19 Meroket di Pekanbaru, Kesejahteraan Nakes Terpaksa Ditunda

6 Agustus 2021
Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Biaya perawatan dan fasilitas pasien Covid-19 terus meroket di Kota Pekanbaru. Akibatnya, kesejahteraan (insentif) tenaga kesehatan (nakes) terpaksa ditunda. 

"Kami mengeluarkan biaya sendiri untuk penyediaan fasilitas isolasi pasien Covid-19 (di luar rumahnya sakit). Kami harus menyediakan 360 kamar yang siap ditempati pasien corona," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Jumat (6/8/2021). 

Biaya penyediaan kamar isolasi pasien Covid-19 di luar rumah sakit atau puskesmas rawat inap ditanggung Pemko Pekanbaru. Hal yang sama juga dilakukan oleh Pemprov Riau. 

"Yang provinsi sendiri, kota juga sendiri. Kami menanggung biaya masing-masing," jelas Firdaus. 

Di samping biaya kamar isolasi, Pemko Pekanbarumemiliki laboratorium biomolekuler tahun ini. Pengujian satu sampel cairan hidung dan mulut pasien Covid-19 itu sekitar Rp700 ribu. 

Kemudian, Pemko Pekanbaru juga membiayai pengadaan alat swab antigen. Tes terhadap warga yang dicurigai positif corona juga harus ditingkatkan. 

"Jadi, semua biaya penanganan Covid-19 ini meroket terus. Bahkan kesejahteraan untuk tenaga kesehatan belum diperhatikan secara baik. Ada kami anggarkan tapi lambat terbayarkan," ucap Firdaus. 

Karena, Pemko Pekanbaru harus mengalihkan anggaran untuk kebutuhan pasien Covid-19. Jadi, biaya penanganan Covid 19 ini sangat besar.  

"Uang habis dan waktu habis. Sementara, kita tak bisa memperkirakan kapan pandemi ini selesai," sebut Firdaus.