Warga dan Tenaga Medis Tertular Corona Makin Masif, Jubir Pemko Pekanbaru: Tak Ada Penekanan Wali Kota Soal PSBB

Warga dan Tenaga Medis Tertular Corona Makin Masif, Jubir Pemko Pekanbaru: Tak Ada Penekanan Wali Kota Soal PSBB

28 Juli 2020
Juru Bicara Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru Dokter Mulyadi. Foto: Surya/Riau1.

Juru Bicara Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru Dokter Mulyadi. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Warga dan tenaga medis rumah sakit swasta dan pemerintah makin masif tertular virus corona dalam dua pekan terakhir ini. Namun, Pemko Pekanbaru tak ada niat lagi kembali ke Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Juru Bicara Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru Dokter Mulyadi, Senin (27/7/2020), mengatakan, soal kembali ke PSBB tidak ada dibahas wali kota bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Wali kota hanya ingin mengajarkan masyarakat beradaptasi di masa pandemi corona.

"Tetap produktif dalam suasana pandemi. Yang perlu ditekankan adalah proteksi diri ditingkatkan mulai dari penggunaan masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Jadi, tidak ada ada penekanan dari wali kota soal PSBB. Tidak mungkin lagi," ungkapnya.

Di sela-sela rapat Forkopimda sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan, pihaknya tidak pernah putus melakukan sterilisasi wilayah dengan penyemprotan cairan disinfektan, terutama yang ada pasien positif corona. Penyemprotan disinfektan dilakukan sejak masa PSBB hingga Perilaku Hidup Baru (PHB) saat ini.

"Agar tidak terjadi penularan kepada masyarakat. Apalagi, virus corona ini telah berevolusi dan lebih agresif lagi," sebut Firdaus.

Sebelumnya, virus corona ini tidak bisa hidup di udara lebih lama. Menurut pakar di dunia, virus corona bisa lebih tahan di udara saat ini.

Diberitakan sebelumnya, lebih dari 30 tenaga medis di rumah sakit swasta dan pemerintah tertular virus corona dalam dua pekan. Angka ini ditambah dengan warga lokal dan pekerja dari luar Riau yang terjangkit virus corona.