Dari Senyum Nakes hingga Degup Cemas Warga, Cerita Hangat dari Layanan Cek Kesehatan Gratis
Warga menjalani pemeriksaan gigi gratis dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Stadion Kaharuddin Nasution, Kecamatan Rumbai, pada 6 November 2025. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pagi itu, koridor panjang di Stadion Kaharuddin Nasution, Kecamatan Rumbai, berubah menjadi ruang pelayanan kesehatan yang hidup. Kursi-kursi tertata rapi, meja pemeriksaan berderet memenuhi ruangan, dan aroma antiseptik samar menyatu dengan keriuhan suara warga.
Dari ibu rumah tangga hingga lansia, semua tampak antusias memeriksakan diri pada rangkaian Cek Kesehatan Gratis, salah satu kegiatan utama peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Kota Pekanbaru. Di ujung ruangan, seorang perempuan paruh baya duduk dengan tenang saat seorang petugas kesehatan mengukur tekanan darahnya.
Di meja sebelah, seorang ibu berhijab merah muda tampak sedikit tegang ketika mulutnya diperiksa dengan senter kecil. Ekspresi hati-hati sang petugas berpadu dengan kecemasan tipis warga yang diperiksa. Situasi ini menciptakan momen-momen kemanusiaan yang hangat.
Di sudut lain, alat pemeriksaan mata otomatis tak pernah sepi. Petugas terus memanggil warga, satu per satu, memastikan mereka nyaman selama proses pengecekan.
Antrean pemeriksaan gula darah dan kolesterol tampak mengular panjang. Kotak alat tes, sarung tangan medis, dan kertas hasil pemeriksaan berserakan secara teratur. Hal ini menandakan jejak sibuknya para tenaga kesehatan yang tak henti melayani.
Ada pula warga yang datang sambil menggendong anak kecil. Beberapa duduk di kursi tunggu sambil berbincang. Seolah, kegiatan kesehatan ini menjadi ruang temu yang akrab bagi warga dari berbagai latar belakang.
Dari suasana itu, tampak jelas betapa layanan kesehatan yang mudah diakses begitu dirindukan. Para tenaga kesehatan pun bekerja bukan sekadar menjalankan tugas.
Tetapi, para tenaga kesehatan menghadirkan rasa aman bagi warga. Di balik senyum ramah dan gerakan tangan yang cekatan, mereka menjadi garda pengingat bahwa kesehatan adalah hak sekaligus tanggung jawab bersama.
Rangkaian HKN
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru menyiapkan rangkaian panjang kegiatan untuk memeriahkan HKN ke-61 tahun ini. Dimulai dari Stadion Kaharuddin Nasution di Rumbai pada 6 November.
Kemudian, HKN berlanjut di Lapangan Sapta Taruna Kecamatan Bukit Raya pada 8 November. HKN ditutup pada puncak acara di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani pada 12 November.
Wakil Wali Kota Pekanbaru Markarius Anwar yang hadir membuka kegiatan bakti sosial (baksos) menegaskan bahwa apa yang dilakukan pemerintah bukan hanya seremoni. Tetapi, baksos ini wujud kepedulian untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran tenaga kesehatan, organisasi profesi, rumah sakit, dan pihak-pihak yang ikut terlibat. Tema tahun ini, “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat,” menjadi benang merah dari seluruh rangkaian kegiatan.
Tema tersebut selaras dengan program nasional Percepatan Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang mendorong transformasi layanan kesehatan. Agar, masyarakat lebih cepat merasakan manfaatnya.
"Salah satu bentuk nyata PHTC adalah Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang hasilnya langsung tercatat secara digital di platform SatuSehat Mobile. Inovasi ini memungkinkan masyarakat memiliki rekam medis elektronik pribadi yang dapat digunakan untuk intervensi kesehatan lanjutan. Integrasi digital ini adalah langkah strategis untuk membangun sistem kesehatan modern yang lebih akurat dan berkelanjutan,” ujar Markarius.
Warga Antusias
Kepala Dinkes Kota Pekanbaru Hazli Fendriyanto juga terlihat menghadiri kegiatan HKN sejak awal. Di Stadion Rumbai, ia menjelaskan bahwa perayaan HKN melibatkan 31 rumah sakit, puluhan klinik, apotek, dan organisasi profesi kesehatan tahun ini.
Sebanyak 700 warga mengikuti pemeriksaan gratis. Rata-rata 100 pasien per puskesmas.
Di sesi berikutnya di lapangan Puskesmas Sapta Taruna, suasana tak kalah semarak. Tujuh puskesmas melayani ratusan warga dengan berbagai layanan, mulai dari pemeriksaan umum hingga tes IVA (pemeriksaan rahim wanita), pengecekan tulang, dan pemeriksaan mata. Bahkan, warga Harapan Raya mendapatkan 500 kacamata gratis hasil kolaborasi dengan rumah sakit swasta.
Bukan hanya layanan kesehatan, tetapi juga kepedulian sosial. Paket sembako untuk warga kurang mampu, bantuan bagi anak-anak stunting, hingga donor darah digelar. Mahasiswa kesehatan turut terlibat, menambah semangat kegiatan yang digelar serentak di berbagai titik.
Puncak HKN
Puncak peringatan berlangsung di RSD Madani dengan suasana lebih formal namun tetap hangat. Di hadapan tamu undangan, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat, Dinkes menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 29 rumah sakit swasta. Kerja sama ini menjadi langkah penting untuk menata ulang pencatatan data kesehatan agar sinkron antara puskesmas, rumah sakit, dan klinik.
Selama ini, beberapa data kesehatan seperti imunisasi, kasus ibu hamil, dan pemeriksaan penyakit menular tak selalu tercatat di puskesmas. Karena, sebagian warga memilih berobat ke fasilitas swasta. Melalui MoU ini, seluruh data kesehatan akan dilaporkan ke sistem terpadu sehingga capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bisa lebih akurat.
Kolaborasi ini bukan hanya administrasi. Tetapi, kolaborasi ini fondasi untuk membangun ekosistem kesehatan yang lebih kokoh.
“Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang berperan, termasuk 21 kepala puskesmas yang memiliki inovasi masing-masing,” ujar Hazli.
Selain itu, Dinkes menargetkan seluruh puskesmas di Pekanbaru mulai memperpanjang jam layanan hingga malam hari pada 1 Januari 2026. Kebijakan ini mendukung Permenkes Nomor 19 Tahun 2024. Kebijakan ini menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat akan layanan yang lebih fleksibel.
Investasi Kesehatan
Di balik keramaian baksos, antrean panjang pemeriksaan, dan deretan MoU, ada pesan besar yang ingin disampaikan bahwa kesehatan adalah investasi masa depan. Generasi muda membutuhkan tubuh dan jiwa yang kuat untuk menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045.
Pekanbaru menunjukkan bahwa pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat bisa bergerak bersama. Bukan hanya untuk memperingati HKN, tetapi untuk menghadirkan layanan kesehatan yang semakin inklusif, modern, dan merata.
Momentum HKN ke-61 ini bukan sekadar hari peringatan. Melainkan, momentum HKN ini cerita tentang gotong royong, kemajuan, harapan, dan kesiapan menyambut masa depan yang lebih sehat.