Anggota DPRD Robin Hutagalung Minta Pejabat UIN Suska Riau yang Rasis Terhadap Suku Batak Minta Maaf

Anggota DPRD Robin Hutagalung Minta Pejabat UIN Suska Riau yang Rasis Terhadap Suku Batak Minta Maaf

24 November 2019
Anggota DPRD Riau, Robin P Hutagalung

Anggota DPRD Riau, Robin P Hutagalung

RIAU1.COM - Anggota DPRD Riau, Robin P Hutagalung angkat bicara terkait rekaman suara pernyataan salah satu pejabat UIN Suska Riau yang menyudutkan bahkan rasis terhadap etnis Batak dengan kata yang tak pantas.

Robin menilai apa yang diutaran sang dosen sangat disayangkan sebagai seseorang pendidik. Sebagai anggota dewan berdarah Batak, Ia juga meminta dosen UIN Suska Riau itu meminta maaf kepada etnis Batak di Riau terkait pernyataan rasisnya.

"Ya semua tahu apa yang dituduhkan dosen itu terhadap etnis Batak. Dan sebagai warga Batak apakah itu tersingung semunya pasti bisa menterjemahkan perasaan masing-masing. Maka dari itu saya meminta dosen tersebut meminta maaf," ujar Robin kepada Riau1.com (Riau24 Group).

Menyoal adakah langkah hukum yang akan diambil terkait pernyataan rasis dari dosen UIN Suska Riau tersebut, politisi PDIP Dapil Pekanbaru ini menyerahkan yang terbaik dari Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR).

"Permasalah ini sudah disikapi oleh Ikatan keluarga Batak Riau (IKBR) Riau dalam hal ini Pak Tumpal Hutabarak yang kita anggap mewakili kita semua," sebut Robin.

"Harapan saya kejadian sekarang ini merupakan pembelajaran agar mengeluarkan statmen itu yang baik dan bijak. Jangan memasuki wilayah sensistif. Seperti Sara dan lain sebagainya, dan saling menghormati dan menjaga persatuan dan kesatuan kita," ucapnya.

Seperti yang diketahui, masyarakat Riau dihebohkan dengan rekaman suara pejabat Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau, Dr Husni Thamrin saat berdebat terkait larangan menggunakan cadar bagi mahasiswanya, Sabtu 23 November 2019.

Tidak hanya berdebat dengan sejumlah mahasiswa, dalam rekaman berdurasi 8 menit 18 detik itu, dosen tersebut juga membuat pernyataan yang menyinggung SARA terhadap etnis suku batak di Riau.

Tak berhenti sampai di sana, saat mahasiswa tersebut menyatakan akan menyampaikan rekaman tersebut kepada media, dosen yang juga Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau itu juga mengeluarkan pernyataan yang menghina profesi jurnalis.