Sejarah Hari Ini: Masyarakat Geram, Runtuhkan Simbol Kekuasaan Belanda di Kota Padang

Sejarah Hari Ini: Masyarakat Geram, Runtuhkan Simbol Kekuasaan Belanda di Kota Padang

7 Agustus 2020
Pecinaan di Kota Padang (foto: Istimewa/internet)

Pecinaan di Kota Padang (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Akibat monopoli dagang dan tindakan semena-mena, simbol kekuasaan Belanda di kota Padang, Sumatera Barat dihancurkan oleh pejuang dan masyarakat Pauh dan Koto Tangah pada 1969.

Simbol kekuasaan yang diberi nama loji tersebut luluh lantak dibakar massa dinukil dari padang.go.id, Jumat, 7 Agustus 2020.

Loji itu berbentuk empat pesegi dengan setiap sisi panjangnya lebih kurang 100 m. Pada setiap sudut terdapat menara pengawas dengan ketinggian 8 meter.

Bangunan itu lahir lantaran orang-orang Belanda mendapat serangan dari masyarakat dan pejuang yang tak senang dengan pola perdagangan mereka.

Pembangunannya mulai dirintis sejak tahun 1606 dan selesai pada perempat terakhir abad ke-17.

Salah satu loji yang terkenal terletak di Muara Batang Arau, karena termasuk yang terbesar dikawasan barat Sumatera.

Saking dahsyatnya, penyerangan pejuang dan masyarakat ke loji Belanda tersebut dijadikan sebagai hari jadi kota Padang sampai saat ini.