Guardiola Tak Mau Ambil Pusing dengan Silang-Sengkarut Kontrak di Manchester City

Guardiola Tak Mau Ambil Pusing dengan Silang-Sengkarut Kontrak di Manchester City

21 Desember 2019
Pep Guardiola. Foto: Reuters.

Pep Guardiola. Foto: Reuters.

RIAU1.COM -Belum ada kepastian soal masa depan Pep Guardiola bersama Manchester City. Guardiola pertama kali menjejak ke City pada 2016 menggantikan Manuel Pellegrini.

Dilansir dari Kumparan.com, Sabtu (21/12/2019), pada 2018, ia menandatangani perpanjangan kontrak selama tiga tahun. Kontrak tersebut akan kedaluarsa di akhir musim 2020/2021.

Sehingga, Guardiola hanya punya waktu 1,5 tahun atau 18 bulan di City. Setidaknya itulah asumsi awal.

Akan tetapi, Guardiola tidak mau ambil pusing dengan silang-sengkarut kontrak. Ia juga tak mau mengambil keputusan dengan buru-buru. Yang dipikirkannya adalah cara agar klub dan dia sama-sama diuntungkan dengan keputusan apa pun yang diambil.

"Kami harus melihat seperti apa semuanya bekerja. Saya sudah berkali-kali mengatakan bahwa bekerja di sini adalah keputusan yang sangat baik. Tentu saja saya ingin tinggal di sini selama mungkin. Itu keinginan saya. Namun, saya juga harus memastikan yang terbaik bagi klub. Saya juga mesti memastikan apakah mereka ingin saya tinggal lebih lama. Saya pikir, 1,5 tahun itu adalah waktu yang sangat panjang bagi seorang manajer," jelas Guardiola.

Musim 2019/2020 bukan periode yang mudah untuk Guardiola. Premier League bukan kompetisi yang gampang untuk Pep Guardiola.

Pelatih asal Catalunya ini baru mampu mempersembahkan trofi juara kepada City pada tahun keduanya. Bandingkan dengan di Barcelona dan Bayern Muenchen. Guardiola langsung naik podium kampiun di pengujung musim pertamanya.

Jika kembali pada musim 2019/2020, kini City sedang ada di posisi tiga klasemen Premier League dengan 35 poin. Liverpool jadi pemuncak dengan 49 poin.

Sedangkan Leicester City menjadi runner up berbekal 39 poin. Bahkan jika City memenangi laga teranyar dan Leicester kalah, posisi dua besar belum akan berubah.

Perjalanan Guardiola diprediksi bakal semakin bumpy. Karena, asistennya, Mikel Arteta, memutuskan untuk angkat kaki dan menerima pinangan sebagai pelatih Arsenal.

Kondisi ini membuat manajemen mesti mengambil tindak cepat. Pada akhirnya, Pep Guardiola mengonfirmasi bahwa Rodolfo Borrell tidak akan ke mana-mana sehingga bisa menjadi asistennya.

Keputusan tersebut rasanya tidak sembrono. Sebelum bergabung sebagai staf kepelatihan City, Borrell menjabat sebagai Head of Academy Coaching Liverpool pada 2012 dan 2013.

Berhitung mundur lagi, Borrell juga pernah bekerja sebagai pelatih U-18 Liverpool pada 2009 sampai 2011 dan pelatih kepala Tim Reserve Liverpool pada 2011 hingga 2012. Ia meninggalkan Liverpool pada 2014 dan masuk sebagai staf kepelatihan City pada 2016.

Dalam dua musim awal sebelum direkrut Guardiola jadi asisten, ia bertugas sebagai Academy Technical Director. Artinya, Borrell tak hanya paham taktik dan manajemen tim, tetapi juga kebutuhan dan keinginan tim.

"Sejak detik ini, [Borrell] akan bersama saya. Kami, toh, belum mendapat penawaran apa pun soal dia," tegas Guardiola.